Home > Sejarah

Rusa Tutul, Dulu Diburu Bangsawan Inggris Kini Jadi Primadona Istana Bogor

Awalnya binatang bertanduk nan imut ini diimpor ke Istana Bogor untuk sasaran olahraga berburu bangsawan Inggris.
Rusa Tutul di Istana Bogor. Awalnya binatang bertanduk nan imut ini diimpor ke Istana Bogor untuk sasaran olahraga berburu bangsawan Inggris. Foto: Republika.
Rusa Tutul di Istana Bogor. Awalnya binatang bertanduk nan imut ini diimpor ke Istana Bogor untuk sasaran olahraga berburu bangsawan Inggris. Foto: Republika.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Bagi warga Jakarta dan Bogor pasti pernah melihat rusa tutul yang hidup di Istana Bogor, Taman Makam Pahlawan Kalibata, Taman Monas Jakarta, atau Taman Marga Satwa Ragunan, ternyata bukan fauna asli Indonesia. Kampung halaman hewan herbivora ini adalah India dan Sri Langka. Lalu bagaimana hewan bertanduk itu bisa sampai ke Indonesia?

Awalnya binatang bertanduk nan imut ini diimpor ke Istana Bogor untuk sasaran olahraga berburu bangsawan Inggris. Hewan bertotol putih ini didatangkan pada 1814 oleh Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Inggris yang memerintah Hindia-Belanda saat Kerajaan Inggris mengambil alih jajahan-jajahan Kerajaan Belanda.

Selama memerintah, Raffles banyak meneliti tentang semua hal di Pulau Jawa. Ia meneliti flaura dan fauna, sampai peninggalan-peninggalan bersejarah seperti Candi Borobudur.

Bahkan, Raffles sampai belajar bahasa Melayu. Semua penelitiannya itu Raffles tuangkan ke dalam salah satu buku sejarah terbaik: 'History of Java'.

Nama Raffles abadi ketika disematkan untuk satu bunga endemik Indonesia, Padma Raksasa atau yang lebih kita kenal dengan sebutan Rafflesia Arnoldi. Bunga yang ditemukan di hutan tropis Bengkulu dalam satu ekspedisi saat Raffles dipromosikan menjadi Gubernur Sumatera.

Jadi, meski manjangan atau uncal dalam bahasa Sunda, adalah pendatang di tanah Jawa, mereka sudah menjadi bagian dari figur fauna Bogor.

× Image