Home > Sejarah

Kisah Kusni Kasdut, Berhasil Merampok Emas di Museum Gajah Usai Menyamar Jadi Polisi

Kusni Kasdut berhasil ditangkap pada 16 Februari 1980.
Kusni Kasdut Ditangkap Kepolisian Pada 16 Februari 1980.
Kusni Kasdut Ditangkap Kepolisian Pada 16 Februari 1980.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Pada 1960-an, orkes melayu bermain hingga malam hari. Meski begitu semuanya cukup aman terkendali karena saat itu tingkat kriminal belum separah sekarang ini.

Kala itu, peristiwa kriminal yang paling menggemparkan adalah ketika terjadi perampokan tempat pameran emas di Museum Nasional. Oleh masyarakat Jakarta museum itu disebut Gedung Jodoh. Tiap Ahad pagi sampai sore di sana digelar kesenian Sunda dengan penyanyi Upit Sarimanah.

BACA JUGA: Bogor Daerah Perbukitan, Mengapa Bisa Punya Dermaga?

Museum Nasional kala itu merupakan salah satu tempat hiburan yang paling banyak dikunjungi orang. Perampokan itu dipimpin oleh Kusni Kasdut, bersama empat orang kawannya. Mereka menyatroni museum dengan menggunakan pakaian polisi dan menaiki mobil Jeep.

Di antara tangan kanan Kusni Kasdut adalah Bir Ali, anak Cikini Kecil — sekarang ini letaknya di belakang Hotel Sofyan. Bir Ali, yang juga menjadi pembunuh Ali Bajened bersama Kusni Kasdut di Jalan KH Wahid Hasyim, bernama lengkap Muhammad Ali. Dia mendapat gelar Bir Ali karena kesukaannya menenggak bir.

BACA JUGA: Download Lagu MP3 dari YouTube Gratis Pakai YouTube Premium: Legal, Aman, Cepat, dan Mudah

Sekalipun Bir Ali telah dipenjara tapi setiap malam dia bisa keluar dan tidur di Pedurenan, di rumah salah seorang artis penyanyi dangdut yang kesohor kala itu. Tentu saja yang dimaksud adalah kediaman Ellya Khadam. (Baca Juga: Musik Dangdut Lahir dari Suara Merdu Ellya Khadam)

Suatu ketika, pihak kepolisian Seksi III Pasar Baru mendapat info seorang bernama G yang dicari-dicari aparat keamanan tengah menginap di rumah seorang artis dangdut yang menjadi kawan dekatnya. Ketika seorang polisi, pada dini hari, menggerebek rumah si penyanyi, yang tidur di lantai bawah adalah Bir Ali. Sedangkan G, yang diincar polisi, menginap di lantai dua.

BACA JUGA: Y2Mate, Download Video YouTube Ubah Jadi MP3 (Lagu): Aman, Cepat, dan Mudah

Begitu polisi mengetok pintu lantai pertama, Bir Ali langsung menembak polisi tersebut. Tapi, aparat keamanan, sambil terjatuh, juga masih keburu menembak Bir Ali. Tertembak lehernya, Bir Ali masih bisa melarikan diri sekitar 100 meter untuk kemudian jatuh dan menghembuskan napas terakhirnya.

Sang polisi mengalami nasib yang sama. Sementara, G yang menjadi sasaran penangkapan berhasil melarikan diri. Tentu saja sang artis dangdut menangis histeris menyaksikan dua mayat tergeletak di kediamannya. Peristiwa ini kala itu benar-benar menggemparkan kota Jakarta.

BACA JUGA: Musik Dangdut Lahir dari Suara Merdu Ellya Khadam

Peristiwa kejahatan lain yang menghebohkan pada tahun 1960-an adalah ketika iring-iringan mobil pikap yang membawa rokok Escort keluaran British American Tobacco (BAT) dirampok di Gang Thomas (kini Jl Tanah Abang V), Jakarta Pusat. Tapi, para pelakunya berhasil digulung pihak kepolisian.

.

TONTON VIDEO PILIHAN:

.

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
>
Ratu Inggris Wafat, Teringat Kesegaran Es Cendol Elizabeth Bandung

> Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"

> Rektor ITK Singgung Manusia Gurun, Teringat Humor Gus Dur Tentang Unta Hewan Gurun yang Pendendam

> Kiai Tampar Anggota Banser: Kiai Gak Dijaga Malah Gereja yang Dijaga!

> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah

> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU

> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image