Asal Usul Nama-Nama Kampung di Jakarta: Kampung Ambon, Manggarai, Sampai Kampung Bali
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Pernah mendengar Kampung Ambon, Kampung Bali, Manggarai? Di Indonesia, khususnya Jakarta kita akan menemui banyak daerah yang menggunakan nama-nama wilayah di Nusantara. Ternyata penamaan tersebut bukan sembarangan, tetapi ada fakta sejarah di balik itu semua.
Nama Manggarai lebih banyak dikenal setelah pemerintah kolonial membangun stasiun kereta api. Sebelumnya, wilayah ini lebih dikenal dengan nama Pasar Rumput karena di masa Kolonial tempat ini menjadi pusat penjualaran rumput untuk pakan kuda di Batavia. Maklum, ketika itu angkutan yang mendominasi kota adalah delman dan sado. Di Jalan Sultan Agung — salah satu pusat perdagangan di Manggarai — terdapat markas CPM Guntur.
BACA JUGA: Tak Tahan Kesepian, Tentara Jepang dan VOC Bercinta dengan PSK Hingga Terkena Raja Singa
Pada masa Bung Karno banyak tahanan politik yang dipenjarakan di markas CPM Guntur. Di markas CPM itu dulunya adalah tempat para pedagang rumput berjualan.
Di tempat tersebut juga kobongan, tempat kuda-kuda makan dan minum. Nama, Manggarai sendiri berasal dari nama-nama budak belian yang ditempatkan pemerintah kolonial. Budak-budak itu berasal dari Manggarai, Flores.
BACA JUGA: Savefrom.net, Download Video TikTok dan Lagu (MP3) dari YouTube: Gratis, Cepat, dan Mudah
Pada masa Belanda, Jalan Sultan Agung menjadi salah satu pusat penjualan sepeda di Jakarta, bernama Jan Pieterzoon Coen Weg — untuk mengabadikan pendiri kota Batavia. Penggantian nama menjadi Jl Sultan Agung setelah kemerdekaan sangat tepat, karena sultan dari Kerajaan Islam Mataram itu dikenal sangat membenci Belanda. Dia dua kali dia menyerang Batavia pada 1628 dan 1629. Sekalipun gagal tapi cukup merepotkan penjajah.