Sambil Bercanda Menkes Budi Sadikin Berkata: Pasien Cacar Monyet akan Terlihat Jelek
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjadi sorotan lantaran komentarnya tentang efek dari penyakit cacar monyet. Menurut Menkes tingkat kematian akibat cacar monyet sangat minim dan penderitanya akan mampu bertahan hidup tetapi akan terlihat jelek. Pernyataan jelek yang disampaikan Menkes secara berkelakar itulah yang dikomentari banyak orang, termasuk netizen.
Ia mengatakan per 18 Agustus 2022, tingkat kematian akibat cacar monyet cuma sekitar 0,04 persen. Sehingga pada dasarnya penyakit ini hanya memberi efek pada kulit penderitanya.
Infeksi cacar monyet menyebabkan gejala lesi dan ruam di kulit, terutama pada area tangan dan wajah. Meski gejala tersebut membuat penampilan jadi lebih buruk, Menkes berkata setidaknya orang yang terinfeksi bisa selamat dari kematian.
"Because it only affects your skin, basically. Yeah, you look ugly definitely, but at least you will survive. (Pada dasarnya itu hanya mempengaruhi kulit Anda. Benar, Anda pasti terlihat jelek, tapi setidaknya Anda bisa bertahan)," kata Budi, saat agenda The 3rd G20 Health Working Group, dikutip dari siaran YouTube Kemenkes, Selasa (23/8/2022).
Fatality rate atau tingkat kematian pada kasus cacar monyet secara global berkisar 0,04 hingga 0,05 persen. Berdasarkan ata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dari 39 ribu hingga 40 ribu kasus konfirmasi cacar monyet di dunia, jumlah pasien yang meninggal sebanyak 12 orang.
"You look ugly, but you will survive." -- Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Budi mengatakan, pasien cacar monyet yang meninggal dunia kebanyakan bukan disebabkan karena virus cacar monyet secara langsung. Melainkan karena secondry infection, jadi sudah infeksi di kulit kemudian garuk-garuk. Kemudian infeksi masuk ke tubuh, kena infeksi bakteri paru.
"Karena kalau di kulit kan nggak bisa bikin meninggal. Jadi meninggalnya bisa karena karena pneumonia, itu kaitannya dengan meningitis, infeksi bakteri di otak," kata Menkes.
Ia pun meminta masyarakat tidak perlu khawatir, meski kasus positif cacar monyet telah terkonfirmasi pada satu laki-laki di Jakarta. "Kita pakai (pemeriksaan) genome sequence, cacar monyet ada dua tipe, Afrika barat dan Afrika Tengah, satu fatal, satu nggak. Yang fatal biasanya yang banyak di Eropa dan di Indonesia itu banyaknya yang gak fatal. Kita belum tahu variannya yang mana," kata Budi menjelaskan.