Home > Sejarah

Misteri Terowongan Rahasia Belanda di Bawah Masjid Istiqlal Jakarta

Di bawah Masjid Istiqlal dipercaya ada terowongan bawah tanah yang terhubung ke benteng Kompeni di Pasar Ikan.
Masjid Istiqlal Jakarta. Di bawah Masjid Istiqlal dipercaya ada terowongan bawah tanah rahasia milik Belanda peninggalan Taman Wilhelmina Park Oud Fort. Terowongan itu terhubung hingga Benteng Belanda di Pasar Ikan.
Masjid Istiqlal Jakarta. Di bawah Masjid Istiqlal dipercaya ada terowongan bawah tanah rahasia milik Belanda peninggalan Taman Wilhelmina Park Oud Fort. Terowongan itu terhubung hingga Benteng Belanda di Pasar Ikan.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Masjid Istiqlal (Kemerdekaan) merupakan salah satu masjid termegah di Asia. Masjid berketinggian 6.666 cm atau hampir 70 meter (diambil dari jumlah ayat Alquran) itu paling banyak dikunjungi kaum Muslimin di Jakarta. Setiap Sholat Jumat, tidak kurang dari 2.000 hingga 2.500 jamaah shalat di masjid ini. Sedangkan pada shalat Idul Fitri dan Idul Adha jumlahnya membludak hingga mencapai 250-300 ribu jamaah.

Dengan dibangunnya Istiqlal runtuhlah benteng peninggalan Belanda yang terletak di Wilhelmina Park dan dibangun untuk menghormati Ratu Wilhelmina yang lahir pada 31 Agustus 1898. Ia adalah nenek Ratu Beatrix. Orang Betawi dulu menyebutnya ‘gedung tanah’ karena, menurut cerita, di sini terdapat benteng atau terowongan bawah tanah (bunker) yang konon sampai ke benteng Kompeni di Pasar Ikan.

BACA JUGA: Titik Nol Kilometer Batavia di Bawah 'Menara Pisa'

Berdasarkan cerita terowongan itu juga terhubung ke bawah Menara Syahbandar atau menara miring. Tak hanya di bawah Taman Wilhelmina Park Oud Fort saja, terowongan bawah tanah juga dipercaya berada di Gedung Stadius atau Museum Sejarah Jakarta yang terhubung hingga ke Stasiun Tanjung Priok.

Di depan Istiqlal terdapat pintu air untuk mengendalikan kanal dari Molenvliet (Harmoni) yang dibelokkan ke arah Noordwijk (Jl Juanda), Risjwijk (Jl Veteran), terus ke Pasar Baru dan Gunung Sahari. Pada zaman Belanda, pintu air disebut sluisburg, yang juga menjadi nama jalan waktu itu. Baru setelah kemerdekaan diganti menjadi Jl Pintu Air.

BACA JUGA: Horor, Warganet Dapat Undangan Interview Kerja di Lantai 13 Menara Saidah

Dulu di sini merupakan daerah elite yang banyak dihuni orang Belanda. Kemudian, pada tahun 1920-an, juga dibangun kawasan Menteng untuk warga Belanda yang makin banyak berdatangan ke Batavia.

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
> Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja

> Bolehkah Makan Nasi Berkat dari Acara Tahlilan? Halal Bisa Jadi Haram

> Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"

> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah

> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU

> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image