Home > Sejarah

Benarkah Orang Syiah yang Pertama Pakai Metode Hisab? Muhammadiyah: Klaim yang Melawan Sejarah

Orang yang pertama kali membuka jalan bagi penggunaan hisab adalah tabiin, Mutharrif bin Abdillah bin as-Syikkhir.
Lambang Muhamadiyah. Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Syamsul Anwar membantah klaim orang Syiah yang pertama kali menggunakan metode hisab untuk menentukan metode awal bulan Qomariah.
Lambang Muhamadiyah. Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Syamsul Anwar membantah klaim orang Syiah yang pertama kali menggunakan metode hisab untuk menentukan metode awal bulan Qomariah.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Syamsul Anwar angkat bicara tentang yang pertama kali menggunakan hisab sebagai metode penentuan awal bulan Qomariah adalah orang Syiah Rafidlah. Kabar itu beredar dalam video ceramah seorang dai yang menyebut didapatkan berdasarkan uraian dalam kitab Fath al-Bari bi Syarh Shahih Al-Bukhari karya Ibnu Hajar al-Asqalani.

Memang tidak ada yang meragukan Nabi Saw menggunakan rukyat dalam penentuan awal bulan Qamariah. Banyak hadis-hadis yang menunjukkan demikian. Tidak sedikit ulama abad pertengahan dari kalangan Sunni dengan tegas mengatakan puasa dan Idul Fitri tidak bisa dimulai kecuali dengan melakukan rukyat terlebih dahulu. Namun, menganggap kalangan Syiah yang pertama kali menggunakan hisab adalah klaim yang ahistoris.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama

Dalam Pengajian Tarjih pada Rabu (13/7/2022), Syamsul Anwar menolak anggapan hisab pertama kali diaplikasikan kalangan Syiah. Pasalnya, negara Iran yang mayoritas penduduknya beraliran Syiah masih mempertahankan metode rukyat untuk menentukan awal bulan Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah.

Dinukil dari Muhammadiyah.go.id, Syamsul menjelaskan, orang yang pertama kali membuka jalan bagi penggunaan hisab adalah dari kalangan Tabiin senior yakni Mutharrif bin Abdillah bin as-Syikkhir yang meninggal pada tahun 95 H/713 M. Setelah itu penerimaan hisab dilanjutkan oleh seorang fakih dari Mazhab Syafii yakni Abu al-Abbas Ahmad bin Umar atau dikenal dengan Ibn Suraij yang wafat pada 306 H/918 M. Pandangan Syamsul ini didasarkan kitab Bidayat al-Mujtahid wa Nihayat al-Muqtasid karya Ibnu Rusyd.

BACA JUGA: Tumpukan Sejarah di Pelabuhan Sunda Kelapa: Misteri Keberadaan Keraton Jayawikarta

“Orang yang pertama menyatakan sah penggunaan hisab dalam Islam adalah Abdullah bin as-Syikkhir, seorang tabiin dan bukan seorang Syiah. Jadi, saya tidak tahu Syiah menggunakan hisab atau rukyat, kelihatannya Iran sampai sekarang menggunakan rukyat,” ucap Syamsul Anwar.

Memang mula-mula penggunaan hisab dibatasi saat bulan tertutup awan saja. Namun kemudian pemakaian hisab itu meluas hingga mencakup penentuan awal bulan dalam semua keadaan tanpa mempertimbangkan keadaan cuaca.

Di zaman modern penggunaan hisab semakin meluas dan didukung oleh ulama-ulama besar seperti Muhammad Rasyid Rida, Mustafa al-Maraghi, Syeikh Ahmad Muhammad Syakir, Muastafa Ahmad az-Zarqa, Yusuf al-Qaradawi, Syeikh Syaraf al-Qudhah, dan banyak yang lain.

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
>
Kiai Tampar Anggota Banser: Kiai Gak Dijaga Malah Gereja yang Dijaga!

> GP Ansor Bantah Anggota Banser Lecehkan Tsamara Amany: Fotonya Dicatut

> Humor Gus Dur: Pastor Lega Dikira Gak Jadi Diterkam Harimau, Ternyata Harimaunya Lagi Baca Doa Makan

> Sempat Tantang Novel Bamukmin Duel, Denny Siregar: Gak Jadi Deh, Gw Males Bulan Puasa Berantem

> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah

> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU

> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image