Home > Humor

Penembakan Ajudan Kadiv Propam Polri, Teringat Humor Gus Dur Soal Polisi Jujur

Menurut Gus Dur hanya ada tiga polisi jujur, Jenderal Hoegeng, patung polisi, dan polisi tidur.
KH Abdurrahman Wahid. Gus Dur berguyon jika hanya ada tiga polisi jujur. Foto: IST.
KH Abdurrahman Wahid. Gus Dur berguyon jika hanya ada tiga polisi jujur. Foto: IST.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Polri lagi-lagi menjadi sorotan setelah salah satu anggotanya tewas ditembak tujuh peluru oleh sesama anggota polisi. Brigadir J tewas usai baku tembak dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan. Polri menyebut Brigadir J yang merupakan sopir pribadi istri Irjen Sambo ditembak karena melakukan pelecehan terhadap istri Irjen Ferdy. Namun sejumlah pihak meragukan keterangan Polri karena dirasa ada beberapa kejanggalan dari kasus tersebut.

Bicara Polri, kami jadi teringat tentang KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang pernah mengkritik Polri. Namun, Gus Dur mengkritik dengan cara cerdas, lewat humor tentang polisi jujur.

Di mata Gus Dur, di Indonesia hanya ada tiga jenis polisi jujur. "Nah, Polri memang sudah lama menjadi praktik kurang bener itu," kata Gus Dur menanggapi kasus korupsi yang dilakukan polisi, seperti diceritakan mantan menteri Riset dan Teknologi, Muhammad AS Hikam dalam buku Gus Durku , Gus Dur Anda, Gus Dur Kita Gus Dur.

BACA JUGA: Marak Pelecehan Seks, Sekum Muhammadiyah: Anak Kiai Pun Sama Kedudukannya di Mata Hukum

"Sampai guyonannya kan hanya ada tiga polisi yang jujur: Pak Hoegeng (Kapolri 1968-1971), patung polisi, dan polisi tidur," kata Gus Dur.

Jenderal Polisi Drs Hoegeng Iman Santoso dikenal sebagai polisi paling berani dan jujur di Indonesia oleh media dan masyarakat. Sayangnya Jenderal Hoegeng memegang jabatan kapolri paling singkat, yakni pada 1968 sampai 1971.

BACA JUGA: Download Video YouTube Jadi MP3 (Lagu) Pakai MP3 Juice Cukup Ketik Judul: Mudah dan Aman

Jenderal Hoegeng juga merupakan salah satu penandatangan Petisi 50. Namanya diabadikan sebagai nama Rumah Sakit Bhayangkara di Mamuju dengan nama Rumah Sakit Bhayangkara Hoegeng Iman Santoso dan namanya juga diabadikan sebagai stadion sepak bola di Kota Pekalongan.

BACA JUGA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
> Humor Gus Dur: Dibantu Dukun Biar Menang 10-0 Malah Imbang 5-5, Bolanya Masuk ke Satu Gawang
> Sama-Sama Ditolak GP Ansor dan Bermarga Basalamah, Apakah Ustadz Khalid dan Ustadz Syafiq Kakak Adik
> Humor Gus Dur: Kiai Sepuh Kelelahan Diajak Istrinya Maraton "Bunuh Orang Kafir" di Malam Pertama
> Siapa Sebenarnya Sarinah, Sampai-Sampai Namanya Jadi Nama Mal Pertama di Indonesia
> Humor Gus Dur: Diperintahkan Kiai Puasa Satu Tahun, Malah Puasa Setengah Hari
> Sujiwo Tejo: Indonesia Mayoritas Muslim Kenapa Harus Ada Logo Halal, Tapi Enggak Ada Logo Haram?
> Setelah Wayang, Kini Nasi Padang yang Diharamkan
> Humor Gus Dur: Cak Nun Batal Temani Soeharto Tobat Gara-Gara Dikerjain Gus Dur

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image