Ulama-Ulama Indonesia yang Jadi Imam Hingga Guru Besar di Masjidil Haram
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Sejak ratusan lalu, umat Muslim Indonesia sudah banyak yang belajar ke Arab Saudi. Tidak sedikit yang bahkan menjadi ulama, salah satunya adalah Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari (1710-1812), seorang mukimin di Arab Saudi yang terkenal.
Ia dikenal karena mengarang buku fiqih Perukunan Melayu yang menjadi pegangan selama 200 tahun. Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari juga seorang tokoh ilmu fiqih, tasauf dan falak.
Selama di Makkah Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari belajar pada Syekh Abdurahman al-Misri, seorang ulama Mesir yang mengajar di Jakarta. Al-Misri mengawini salah satu putera Syekh Djunaid al-Betawi. Dia meninggal di Jakarta dan dimakamkan di Petamburan, Jakarta Barat.
Tokoh lainnya, Syekh Ahmad Ripangi (1786-1859), lahir di Kendal, Jawa Tengah, dan bermukim di Makkah selama delapan tahun. Setelah kembali ke Indonesia dia tidak mau tunduk pada pemerintah kolonial Belanda yang dianggapnya sering merugikan umat Islam.
Akibatnya, gubernur jenderal Hindia Belanda, tanggal 9 Mei 1859, mengasingkan dam memenjarakannya di Ambon. Dia dianggap membakar semangat nasional dengan azas Islam yang membahayakan pemerintah kolonial.