Bunga Wijayakusuma, Tanaman Sakti yang Dipercaya Bisa Menghidupkan Orang Mati
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Siapa yang pernah melihat bunga wijayakusuma mekar sempurna? Jika Sedulur pernah melihatnya, berarti Sedulur dinaungi keberuntungan. Sebab, bunga wijayakusuma mekar sesaat di tengah malam dan setelah itu layu sebelum mengeluarkan wangi yang luar biasa semerbak. Di luar dari keindahan dan keharumannya, bunga wijayakusuma punya mitos yang tak main-main, tanaman ini dalam mitologi Jawa dipercaya sebagai tanaman sakti yang bisa menghidupkan orang mati.
Di kalangan Keraton Yogyakarta dan Solo, bunga wijayakusuma adalah syarat bagi seorang raja yang akan naik takhta. Bunga ini juga dipercaya sebagai pusaka Raja Dwarawati, Prabu Kresna, yang merupakan titisan Batara Wisnu, sang pelestari alam.
Bunga wijayajkusuma disebut membawa keberuntungan. Salah satu mitos yang melekat erat. Sehingga siapa saja yang melihat bunga ini mekar di malam hari akan mendapatkan keberuntungan.
BACA JUGA: SssTiktok, Download Video TikTok tanpa Watermark: Mudah, Cepat, Gratis dan Dijamin Aman
Keberuntungan melihat bunga wijayakusuma mekar didapat dari nama tanaman tersebut. Dalam bahasa Jawa, 'wijaya' bermakna 'kemenangan', sementara 'kusuma' berarti 'tegak'.
Bunga ini menjadi favorit para petinggi kerajaan. Selain karena kelopaknya yang anggun, bunga ini juga dianggap langka karena di era kerajaan hanya dimiliki kalangan kerajaan dan orang-orang mampu. Karena itu, mitos yang berkembang adalah siapa yang merawat dan memelihara bunga wijayakusuma, kerajaannya akan diberikan kemakmuran.
BACA JUGA: Naik Haji Zaman Belanda Taruhannya Nyawa, Ditipu, dan Dicap Pemberontak
Tebalnya kepercayaan para raja-raja Nusantara kepada mitos bunga wijayakusuma, membuat tanaman ini dipercaya asli dari Indonesia. Padahal, bunga ini berasal dari Meksiko yang dibawa pedagang China yang masuk ke Indonesia melalui jalur laut di masa Kerajaan Majapahit.
Peranan yang cukup signifikan dalam kebudayaan Jawa tersebut membuat bunga wijayakusuma menginspirasi banyak kesenian rupa, khususnya berkaitan dengan ornamen atau ragam hias. Ragam hias berbentuk kuncup bunga wijayakusuma sering kali dipakai untuk menghiasi pagar-pagar di Jawa, seperti kantor pemerintahan, Keraton, sekolah dll. Selain itu, terdapat batik bermotif bunga wijayakusuma, yang diangkat sebagai batik khas dari Cilacap.
BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
> Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja
> Bolehkah Makan Nasi Berkat dari Acara Tahlilan? Halal Bisa Jadi Haram
> Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"
> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah
> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU
> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama
> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab
> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan
> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.