Home > Hikmah

Dahsyatnya Malam Lailatul Qadar: Dosa Diampuni, Pahala Dihitung 1.000 Bulan

Pada malam Lailatul Qadar itulah Allah menetapkan dan menentukan nasib seseorang untuk periode setahun yang akan datang.
Malam Lailatul Qadar. Allah merahasiakan malam Lailatul Qadar, tetapi kaum Muslimin diberi bocoran jika malam yang lebih dari seribu bulan itu datang pada tanggal ganjil di 10 hari terakhir. Foto: Republika.
Malam Lailatul Qadar. Allah merahasiakan malam Lailatul Qadar, tetapi kaum Muslimin diberi bocoran jika malam yang lebih dari seribu bulan itu datang pada tanggal ganjil di 10 hari terakhir. Foto: Republika.

KURUSETRA -- Salam Sedulur.. Ramadhan disebut sebagai bulan yang paling utama atau afdlal al-syuhur karena salah satunya terdapat malam yang disebut Lailatul Qadr atau malam yang lebih baik dari seribu bulan. Lailatul-Qadar adalah malam ketetapan atau malam kepastian tentang qadar atau ukuran rezeki manusia.

Pada malam Lailatul Qadar itulah Allah menetapkan dan menentukan nasib seseorang untuk periode setahun yang akan datang. Pada malam inilah seorang Muslim dianjurkan untuk beribadah dan memohon pada Allah untuk mendapatkan martabat yang baik.

BACA JUGA: Gus Baha: Andai Tahlilan Baik Pasti Dilakukan Sahabat, Gak Mungkin Kan Sahabat Nahlili Nabi Muhammad

Namun, seperti dilansir dari Suara Muhammadiyah, meski kemunculannya pasti, tetapi malam qadar tidak dapat diketahui secara pasti datangnya. Untuk itu setiap Muslim harus berusaha mencari setiap malamnya dengan tiada hari yang terlewatkan tanpa ibadah.

Inilah hikmah besar bagi umat Islam mengapa tidak ditentukan kapan datangnya. Alangkah bahagianya bila seseorang sedang bersungguh-sungguh beribadah ketika malam qadar datang. Karena bobot ibadahnya dihitung lebih baik nilai ibadah selama seribu bulan. Di samping itu dosa-dosanya diampuni oleh Allah, sebagaimana diterangkan dalam hadits,

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيَّ قَالَ مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِأِيْمَانًا وَاحْتِسَبًا غُفِرَلَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ أِيْمَانًا وَاحْتِسَبًا غُفِرَلَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi saw ia bersabda: Barang siapa yang beribadah pada lailatul qadar atas dasar iman dan mengharap Allah, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan atas dasar iman dan mengharap Allah, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR Al-Bukhari).

BACA JUGA: Berbeda dengan Gus Baha, Ustadz Khalid Basalamah: Tidak Ada yang Salah dari Membaca Tahlil, Tapi...

× Image