Doa yang Diajarkan Nabi Agar Cepat Berangkat Haji

Jamaah haji. Dalam Alquran diabadikan doa Nabi Ibrahim yang bisa diamalkan agar Sedulur bisa cepat menjadi tamu Allah ke Tanah Suci. Foto: Republika.

KURUSETRA — Salam Sedulur… Berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji yang disyariatkan dalam agama Islam adalah puncak ibadah seorang Muslim. Allah mengabadikan doa Nabi Ibrahim Alahissalam dan putranya Nabi Ismail Alaihissalam di Surah Al Baqarah ayat 128. Doa itu menjadi cikal bakal ibadah haji.

Dalam ayat tersebut, Nabi Ibrahim memanjatkan doa bagi setiap orang yang beriman yang ingin cepat menjadi tamu Allah di Tanah Suci alias naik haji. Doa itu bisa umat Islam bisa berdoa dan berusaha agar segera dipanggil menjadi tamu Allah pada masa musim haji.

BACA JUGA: Mengapa Kentut Membatalkan Wudhu?

.

رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا ۖ إِنَّكَ أَنتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

“Rabbana waj’alna muslimaini laka wamin dzurriyyatina ummatan muslimatan laka wa arina manasikana watub ‘alaina innaka antat-tauwwabur rahim”

Artinya. “Wahai Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang taat kepada-Mu, begitu pula anak keturunan kami. Jadikanlah mereka ummat Islam, ajarkanlah cara-cara beribadah haji kepada kami, ampunilah dosa-dosa kami. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang kepada semua makhluk-Mu.”

BACA JUGA: Pulau Jawa Miring ke Selatan, Apakah akan Tenggelam?


Kisah Nabi Ibrahim

Berbicara tentang perintah ibadah haji, mari kita kilas balik tentang kisah Nabi Ibrahim As. Nabi Ibrahim menikah dengan seorang wanita bernama Sarah. Selama berpuluh-puluh tahun beliau menikah, tak kunjung mempunyai anak.

Sulitnya mendapatkan anak merupakan sebuah cobaan bagi Nabi Ibrahim dan Istrinya. Padahal, Nabi Ibrahim sangat menginginkan keturunan yang bisa meneruskan dakwahnya.

Sarah, istri dari Nabi Ibrahim pun berbaik hati. Beliau diizinkan menikah lagi oleh Siti Hajar. Dari pernikahannya dengan Siti Hajar, beliau dikarunia anak, yaitu Nabi Ismail As. Kelahiran Nabi Ismail sangat membuat hati Nabi Ibrahim bahagia. Karena, beliau sudah mendambakan keturunan sudah sejak lama.

Kebahagiaan Nabi Ibrahim ternyata membuat hati Sarah merasa bersedih. Nabi Ibrahim mengadukan permasalahan ini kepada Allah SWT. Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk pergi jauh dari Palestina.

BACA JUGA: UAH Ungkap 4 Keutamaan Sholat Tahajud: Angkat Derajat, Keberkahan

Kemudian, Malaikat Jibril turun ke bumi untuk mengantar kepergian Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Nabi Ismail. Sampailah mereka di sebuah tempat gersang, sepi tak berpenghuni. Nabi Ibrahim mendirikan sebuah tenda untuk berlindung anak dan istrinya. Tak lama kemudian, Nabi Ibrahim diperintahkan untuk kembali ke Palestina.

Ketika ditinggal oleh Nabi Ibrahim, tiba-tiba Nabi Ismail menangis keras karena kehausan. Siti Hajar pun mencari cari sumber air di antara bukit Shafa dan Marwa. Ia berlari-lari di antara kedua bukit itu selama 7 kali. Peristiwa inilah yang menjadi awal mula ritual Sa’i.

Ketika Siti Hajar kembali, ia pun terheran. Karena Nabi Ismail berhenti menangis. Ketika itu pula ia melihat air mengalir dari bawah kaki Nabi Ismail.

Siti Hajar penasaran kemudian menggali pasir. Ketika sedang menggali, ada air memancar. Ternyata di situ terdapat sumber air zam-zam yang masih ada hingga saat ini.


Diperintahkan Sembelih Ismail

Beberapa tahun kemudian di kala Nabi Ibrahim dan Siti Hajar sudah berkecukupan, Bani Ibrahmin mendapat wahyu dari Allah untuk menyembelih anaknya. Di satu sisi, Nabi Ibrahim harus menjalani perintah Allah. Namun di sisi lain, beliau merasa sedih karena artinya beliau harus kehilangan anak yang sangat dicintainya. Kemudian, Nabi Ibrahim menyampaikan perintah Allah itu kepada Nabi Ismail dan Siti Hajar. Dengan lapang hati, Ismail dengan rela dikorbankan jika memang itu perintah dari Allah SWT.

Dan tiba saatnya Nabi Ismail disembelih. Banyak sekali setan yang mengganggu proses penyembelihan tersebut. Dengan sigapnya, Nabi Ibrahim melempar batu ke arah setan yang menggoda proses tersebut. Dalam proses ritual ibadah Haji, ini yang menjadi asal mula prosesi lempar jumroh.

Dan saat Nabi Ibrahim ingin menyembelih leher Nabi Ismail, Allah kemudian memberi wahyu dan memberikan seekor domba sebagai pengganti Nabi Ismail. Ini yang awal mula Hari Raya Idul Adha.

BACA JUGA: Harimau Jawa Masih Ada, Mitos atau Fakta?

Setelah Nabi Ismail beranjak dewasa, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim dan Ismail untuk membangun Ka’bah. Ka’bah dibangun hingga ketinggian 7 hasta. Malaikat Jibril pun turut andil dengan menunjukkan posisi peletakan batu Hajar Aswad.

Setelah Ka’bah sudah terbangun, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail melakukan ibadah Haji. Di tanggal 8 Dzulhijah, Malaikat Jibril kembali turun ke bumi dan menyampaikan pesan untuk menyebarkan air zam-zam ke beberapa tempat di sekitar Ka’bah seperti Mina dan Arafah. Hari ini disebut dengan Hari Tarwiyyah atau hari pendistribusian air.

BACA JUGA:

Setelah melakukan haji dan mendistribusikan air am-zam, Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah SWT. Sebagaimana doa yang tercantum dalam surat Al Baqarah ayat 126.

Setelah membangun Ka’bah, Nabi Ibrahim dan Ismail melakukan ibadah haji. Pada tanggal 8 Dzulhijjah, Jibril turun dan menyampaikan pesan untuk mendistribusikan zam zam ke beberapa tempat seperti Mina dan Arafah. Hari itu pun dikenal sebagai hari Tarwiyyah atau hari pendistribusian air. Selesai melakukan dua hal tersebut, Nabi Ibrahim berdoa pada Allah, seperti yang tercantum di Al Baqarah ayat 126.

” Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman, dan berikanlah rezki kepada penduduknya dari (berbagai macam) buah-buahan, (yaitu penduduknya) yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian.” Allah berfirman: “Dan siapa yang kafir maka Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku memaksanya menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali“. (Q.S Al Baqarah : 126)

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.