Home > Sejarah

Di Tanggal Soekarno Meninggal, Jokowi Lahir ke Dunia, Kebetulan atau Takdir Tuhan?

Soekarno meninggal dunia di Jakarta pada 21 Juni 1961, sementara Jokowi lahir di Solo pada 21 Juni 1970.
Presiden Jokowi berziarah ke makam Presiden pertama RI, Soekarno di Blitar. Di tanggal meninggal dunianya Soekarno pada 21 Juni, Jokowi lahir pada 21 Juni. Sumber:Dok Republika
Presiden Jokowi berziarah ke makam Presiden pertama RI, Soekarno di Blitar. Di tanggal meninggal dunianya Soekarno pada 21 Juni, Jokowi lahir pada 21 Juni. Sumber:Dok Republika

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Tak banyak yang tahu jika bertepatan di tanggal kematian Presiden pertama RI, Soekarno, ternyata lahir seorang bayi laki-laki di Solo, Jawa Tengah, yang diberi nama Joko Widodo (Jokowi). Soekarno meninggal dunia pada 21 Juni 1961 di Jakarta, sementara Jokowi lahir pada tanggal yang sama di tahun yang berbeda: 21 Juni 1970.

Ya, 21 Juni pun menjadi tanggal yang istimewa bagi bangsa Indonesia karena terjadi dua peristiwa penting dengan dua pemimpin Indonesia tersebut. Bung Karno tutup usia pada Ahad, 21 Juni 1970 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta. Usianya berhenti di angka 69 tahun setelah selama lima tahun sebelumnya kesehatan Bung Karno terus menurun.

Bung Karno dinyatakan mengidap gangguan ginjal dan sempat menjalani perawatan di Wina, Australia pada 1961 dan 1964. Namun perawatan di luar negeri tersebut tetap tidak membuat kesehatannya membaik.

BACA JUGA: Rumah Tempat Soekarno-Hatta Bacakan Teks Proklamasi Ternyata Sudah Rata dengan Tanah

Gejolak politik di Indonesia membuat kesehatan Sukarno memburuk. Terlebih dia harus turun dari kursi presiden dan terusir dari Istana Merdeka serta Istana Bogor pada 1967.

Jabatan Presiden pun jatuh kepada Soeharto. Selama masa transisi kepemimpinan, Soekarno menghabiskan waktunya di Wisma Yaso sebagai tahanan Orde Baru.

Ahad 21 Juni 1970 pukul 03.50 WIB, Soekarno dilaporkan sudah tidak sadarkan diri. Hingga pada pukul 07.00 WIB, Putra Sang Fajar dinyatakan meninggal dunia.

BACA JUGA: Alasan Soekarno Ngotot Bacakan Proklamasi pada 17 Agustus 1945, karena Angka Keramat?

Kabar kematian Soekarno pun membuat rakyat Indonesia berduka. Mereka datang beramai-ramai ke RSPAD. Sayangnya karena dilarang masuk, masyarakat hanya bisa menyaksikan peristiwa besar tersebut dari luar pagar rumah sakit.

Soekarno Dimakamkan di Blitar

Dalam beberapa catatan, Soekarno kerap meminta agar jenazahnya dimakamkan di Istana Batu Tulis, Bogor. Namun, karena perintah Presiden Soeharto, jenazah Putra Sang Fajar tersebut dikebumikan di Blitar, Jawa Timur.

Saat itu MPRS mengeluarkan Ketetapan Nomor XXXIII/MPRS/1967 yang isinya pencabutan kekuasaan Presiden Soekarno atas segala kekuasaan pemerintah negara dan mengangkat Soeharto yang pengemban Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) sebagai presiden. Mayjen Soeharto mengambilalih kekuasaan menggantikan Soekarno lewat mandat Supersemar.

BACA JUGA: Soekarno Hampir Mati Ditembak Saat Sholat Idul Adha di Istana Negara

Setelah jatuh, Soekarno sebenarnya tinggal di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat. Namun pada 1969, Soekarno dipindahkan ke Wisma Yaso, Jakarta.

Di hari-hari terakhirnya, Bung Karno kesepian sebab semua yang hendak menjengguknya wajib mendapatkan izin dari Presiden Soeharto. Hingga akhirnya tubuh Soekarno tidak kuat menahan sakit yang terus menggerogoti. Ia pun dilarikan ke RSPAD Gatot Soebroto pada 11 Juni 1970. Setelah 10 hari menjalani perawatan, Soekarno meninggal dunia, dan dimakamkan di dekat makam ibundanya.

Sementara itu, pada tanggal yang sama dengan kematian Soekarno, Jokowi lahir di Solo...

× Image