Home > Budaya

Cak Nun: Masuk Muhammadiyah Otomatis Jadi NU, Ikut NU Puncaknya Jadi Muhammadiyah

Menurut Cak Nun, Muhammadiyah dan NU adalah kekuatan keagamaan terbesar yang mampu mengalahkan kekuatan apa pun.
Budayawan Emha Ainun Nadjib. Cak Nun mengatakan Muhammadiyah dan NU tak ada bedanya. Foto: Tangkapan Layar.
Budayawan Emha Ainun Nadjib. Cak Nun mengatakan Muhammadiyah dan NU tak ada bedanya. Foto: Tangkapan Layar.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun saat ini masih mendapatkan perawatand di rumah sakit. Cak Nun merupakan sosok yang menjadi panutan bagi semua kalangan, termasuk warga Muhammadiyah dan orang NU. Jika banyak yang mengira Muhammadiyah dan NU berseberangan, Cak Nun punya pendapat lain.

Seperti diketahui, banyak tokoh NU yang dibesarkan Muhammadiyah, dan begitu sebaliknya. Cak Nun dalam kegiatan 'Sinau Nuzulul Quran' di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yang digelar pada 5 Juli 2015 menjelaskan jika NU dan Muhammadiyah itu tidak ada bedanya.

Cak Nun menuturkan, Muhammadiyah dan NU itu sebenarnya tidak ada bedanya. Karena Muhammadiyah itu artinya berkarakter Muhammad sementara NU bermakna kebangkitan ulama.

.

“Jadi kalau sudah ikut Muhammadiyah, otomatis jadi NU, jadi ulama. Sebaliknya, kalau ikut NU puncaknya ya jadi Muhammadiyah, berkarakter Muhammad. Jadi ayo bareng-bareng bangun Indonesia,” ucap Cak Nun.

BACA JUGA: Gara-Gara Gus Dur, Rencana Cak Nun Temani Soeharto Tobat di Masjid Istiqlal Berantakan

Sahabat Gur Dur ini menjelaskan jika Muhammadiyah dan NU sama-sama buatan manusia, sementara Islam adalah buatan Allah. “Partai politik itu yang bikin siapa, manusia. Muhammadiyah itu yang bikin siapa, manusia. NU (Nahdlatul Ulama) itu yang bikin siapa, manusia. Islam itu yang bikin siapa, Allah. Alquran itu yang bikin siapa, Allah. Makanya ojo dumeh (jangan mentang-mentang). Kita sebagai manusia jangan merasa yang paling benar,” kata Cak Nun.

Menurut Cak Nun, Muhammadiyah dan NU adalah kekuatan keagamaan terbesar yang mampu mengalahkan kekuatan apa pun. “Yang penting Muhammadiyah kompak, NU kompak, dan masing-masing tahu perannya apa bagi bangsa dan peradaban,” ujar sahabat Gus Dur ini.

.

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
> Kiai Tampar Anggota Banser: Kiai Gak Dijaga Malah Gereja yang Dijaga!

> GP Ansor Bantah Anggota Banser Lecehkan Tsamara Amany: Fotonya Dicatut

> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah

> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU

> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image