Home > Sejarah

Imlek di Tahun Kelinci, Arti Penting Hujan Saat Perayaan Imlek Bagi Orang China

Menurut kebudayaan Tiongkok kuno, perhitungan awal tahun didasarkan jalannya rembuian (Im Lek), bukan jalannya matahari (Yan Lek).
Perayaan Imlek tahun ini jatuh pada Ahad, 22 Januari 2023.
Perayaan Imlek tahun ini jatuh pada Ahad, 22 Januari 2023.

KURUSETRA -- Tahun ini Imlek atau Tahun Baru China jatuh pada Ahad, 22 Januari 2023. Sedulur harus bersiap-siap melihat pernak-pernik Imlek, seperti ucapan Gong Xi Fat Chai yang berarti berarti semoga makmur selalu, yang akan menghiasi toko-toko dan pusat perbelanjaan, khususnya yang dimiliki warga keturunan China.

Menurut kebudayaan Tiongkok kuno perhitungan awal tahun didasarkan jalannya rembulan (Im Lek), bukan jalannya matahari (Yan Lek). Tahun ini, Imlek jatuh pada Shio Kelinci. Bagi masyarakat Tionghoa, shio punya arti penting untuk melihat nasib, jodoh, dan rezeki.

BACA JUGA: Demi Uang Perjaka Batavia Tergoda Janda-Janda Pejabat Belanda, Orang China Sewa PSK di Mangga Dua

Salah satu tanda Yang Maha Kuasa memberikan rezeki yang berlimpah adalah dengan turunnya hujan ketika Imlek. Hujan turun dimaknai sebagai keberuntungan, seolah-olah rezeki seperti air yang ngocor dari langit.

Imlek kini makin meriah, bahkan ditetapkan sebagai libur nasional sejak 2003. Ini tentu menjadi angin segar bagi masyarakat keturunan Tionghoa setelah selama 32 tahun Imlek dilarang digelar secara terang-terangan di era Orde Baru.

BACA JUGA: Banjir Darah di Batavia Usai Tentara VOC Bantai 10 Ribu Orang China dari Balita Hingga Manula

Salah satu ciri khas Imlek adalah kehadiran sejumlah makanan, contohnya kue keranjang. Orang Betawi menyebutnya kue cine.

Kue ini terbuat dari ketan berwarna coklat karena diberi gula jawa dan dianggap sebagai kue keberuntungan. Sebelum Indonesia merdeka atau era kompeni, Imlek akan terasa cemplang atau kurang afdol bila tidak disertai tanjidor, yang ngamen dari rumah ke rumah.

BACA JUGA: JP Coen Culik Orang China Banten untuk Bekerja di Batavia, Eh Malah Jadi Penguasa

Di hari kegembiraan itu mereka pada pergi ke liong bouw (pekuburan) atau perabuan sebagai tanda puthau alias hormat dan berbakti kepada arwah para leluhur. Hormat pada leluhur, menurut adat Tionghoa, semacam wet atau hukum yang kudu dipegang teguh. Karena cilaka duabelas, orang yang tidak berbakti pada orang tua. Orang yang demikian disebut anak doraka alias u hauw.

.

BACA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
>
Download Minecraft PE 1.19.11 Versi Terbaru: Mudah, Cepat, Gratis Update Fitur Baru

> Download Video TikTok Pakai SssTikTok, Gratis, Aman, Mudah Anti-ribet

> MP3 Juice: Gratis Download Lagu/MP3 dari YouTube, Awas Ketagihan

> Download Lagu (MP3) dari YouTube, GratisTinggal Klik Pakai Savefrom.net, Aman dan Gampang

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

> Download Lagu MP3 Gratis dari YouTube Pakai MP3 Juice Lalu Simpan di HP: Cepat dan Mudah

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image