Danau Toba Jadi Google Doodle Hari Ini, Begini Sejarah dan Legenda Danau Toba

Google Doodle. Danau Toba menjadi Google Doodle hari ini, Kamis (31/8/2023). Foto: Tangkapan Layar.
Google Doodle. Danau Toba menjadi Google Doodle hari ini, Kamis (31/8/2023). Foto: Tangkapan Layar.

KURUSETRA — Salam Sedulur… Google merayakan tiga tahun Danau Toba di Sumatra Utara masuk menjadi UNESCO Global Geopark. Danau Toba merupakan kaldera atau kawah vulkanik yang terbentuk 74 ribu tahun akibat dari erupsi yang sangat besar.

Pembentukan kaldera bisanya disertai runtuhnya batuan penyangga ke dalam dapur magma di dalam gunung. ruang magma tersebut membentuk pulau yang sekrang dikenal sebagai Pulau Samosir.

Supervolcano yang meledak puluhan ribu tahun lalu itu kini sedang beristirahat atau termasuk golongan gunung berapi Tipe B. Kaldera besar itu pun berubah menjadi sebuah danau purba setelah perlahan-lahan terisi air.

.

BACA JUGA: Sejarah Mangkuk Ayam Jago yang Jadi Doodle Google Hari Ini

Letusan ini merupakan letusan eksplosif terbesar di Bumi dalam 25 juta tahun terakhir. Menurut teori bencana Toba, letusan ini berdampak besar bagi populasi manusia di seluruh dunia; dampak letusan menewaskan sebagian besar manusia yang hidup waktu itu dan diyakini menyebabkan penyusutan populasi di Afrika Timur-Tengah dan India sehingga memengaruhi genetika populasi manusia di seluruh dunia sampai sekarang.

Letusan Toba pun memicu musim dingin vulkanik yang menyebabkan jatuhnya suhu dunia antara 3 hingga 5 °C (5,4 hingga 9,0 °F), dan hingga 15 °C (27 °F) di daerah lintang atas. Penelitian lanjutan di Danau Malawi, Afrika Timur, menemukan endapan debu letusan Toba, tetapi tidak menemukan bukti perubahan iklim besar di Afrika Timur.

BACA JUGA: Siapa Sebenarnya Siti Latifah Herawati Diah, Sampai-Sampai Sosoknya Jadi Google Doodle

Danau Toba memiliki panjang 100 kilometer (62 mil), lebar 30 kilometer (19 mi), dan kedalaman 508 meter (1.667 ft). Danau yang terletak di tengah pulau Sumatra bagian utara dengan ketinggian permukaan sekitar 900 meter (2.953 ft) merupakan danau terbesar di Indonesia sekaligus danau vulkanik terbesar di dunia.

Keindahan Kaldera Toba dan kekayaan budaya yang dimiliki menjadikan Danau Toba sebagai salah satu tujuan wisata andalan Indonesia yang masuk dalam daftar '10 Bali Baru'.

BACA JUGA: Sejarah Tempe, Makanan Indonesia yang Jadi Google Doodle Hari Ini

Danau Toba merupakan tujuan wisata yang terkenal di Indonesia dan menjadi rumah bagi beberapa suku pribumi yakni masyarakat Batak Toba. Sejumlah desa masyarakat Batak Toba kaya akan budaya seperti tarian tradisional Tor-Tor. Selain itu ada juga ukiran kayu yang menjadi hasil kerajinan masyarakat Batak Toba.

Penduduk sekitar juga banyak menggantungkan hidup dengan mengembangkan perikanan air tawar. Dulu, wajah Desa Haranggaol, Kecamatan Haranggaol Horison yang dikenal sebagai tujuan wisata di Simalungun menjadi sentra ikan air tawar. Di sana, menurut sebuah laporan, belasan truk yang mengangkut puluhan ton ikan mas dan nila mondar-mandir di jalan desa.

BACA JUGA: Profile Ali Haji bin Raja Haji Ahmad yang Jadi Google Doodle Hari Ini, Pencipta Gurindam 12

Danau Toba menjadi tempat hidupnya sejumlah flora, seperti fitoplankton, makrofita kecil, makrofita mengambang, dan makrofita terbenam. Sementara daratan sekitarnya ditutupi hutan hujan, termasuk jenis hutan pinus tropis Sumatra di daerah pegunungan yang lebih tinggi.

Sejumlah hewan juga hidup di Danau Toba, seperti beberapa spesies zooplankton dan hewan bentos. Karena danau ini oligotrof (tidak kaya nutrien), ikan aslinya tergolong langka. Hanya ada dua ikan endemik di danau ini, yaitu Rasbora tobana (bisa disebut hampir endemik karena juga ditemukan di sungai-sungai yang bermuara di danau ini) dan Neolissochilus thienemanni, biasa disebut ikan Batak. Ikan Batak kini terancam karena deforestasi (penyebab siltasi), polusi, perubahan ketinggian air, dan spesies ikan baru yang didatangkan ke danau ini.

BACA JUGA: Angklung Jadi Doodle Google, Begini Sejarahnya dari Kerajaan Sunda Hingga Jadi Warisan Budaya Dunia

Tak hanya menikmati keindahan danau, Sedulur bisa bersantau di tepi danau atau berkeliling danau menggunakan perahu, memancing, hingga naik kayak. Selain itu, Sedulur juga bisa mencoba paralayang dari Huta Ginjang.

Kaldera Toba ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark >>>


Danau Toba.
Danau Toba.

Ditetapkan Jadi UNESCO Global Geopark

Dewan Eksekutif United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menyepakati Kaldera Toba ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark pada Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, 7 Juli 2020. Anggota Dewan Eksekutif menetapkan 16 UNESCO Global Geopark baru, termasuk Kaldera Toba.

“Melalui penetapan ini, Indonesia dapat mengembangkan geopark Kaldera Toba melalui jaringan Global Geoparks Network dan Asia Pacific Geoparks Network khususnya dalam kaitan pemberdayaan masyarakat lokal," tutur Duta Besar Indonesia untuk Prancis merangkap Andorra, Monako dan UNESCO, Arrmanatha Nasir setelah penetapan Kaldera Toba, seperti dinukil dari situs Kemenlu.

Pemerintah Indonesia berhasil meyakinkan UNESCO bahwa Kaldera Toba memiliki kaitan geologis dan warisan tradisi yang tinggi dengan masyarakat lokal khususnya dalam hal budaya dan keanekaragaman hayati. Dalam konteks inilah, negara anggota UNESCO mendukung Kaldera Toba dilestarikan dan dilindungi sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark.

,

BACA JUGA: Siapa Sapardi Djoko Damono yang Jadi Google Doodle Hari Ini? Pencipta Puisi Hujan Bulan Juni

Penetapan Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark, memberikan kesempatan dan sekaligus juga tanggung jawab bagi Indonesia, khususya bagi masyarakat setempat. Penetapan ini dapat mendorong pengembangan perekonomian dan pembangunan berkelanjutan di Kawasan tersebut.

Melalui pengembangan geo-pariwisata yang berkelanjutan, terbuka peluang bagi masyarakat setempat untuk promosi budaya, produk lokal serta penciptaan lapangan pekerjaan yang lebih luas. Pengakuan dan perhatian dunia terhadap Kaldora Toba membuat Pemerintah dan masyarakat setempat berkewajiban untuk meningkatkan dan terus menjaga kelestarian lingkungan dan keutuhan dari Kawasan Kaldora Toba.

BACA JUGA: Profil Lasminingrat yang Jadi Google Doodle Hari Ini, Perempuan Sunda Pejuang Pendidikan dari Garut

Penetapan Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark, merupakan proses panjang dari upaya bersama berbagai pemangku kepentingan baik Pemerintah Pusat dan Daerah maupun masyarakat setempat yang tinggal di kawasan danau Toba. “Proses persiapan untuk mendapatkan pengakuan UNESCO bagi Kaldera Toba, menunjukan komitmen tinggi dan kerja sama yang baik dari semua pihak di Indonesia sejak awal proses, dari pengumpulan data, menyelenggarakan berbagai workshop, penyusunan dan negosiasi dokumen nominasi untuk diajukan ke UNESCO," ujar Dubes Arrmanatha Nasir.

Kaldera Toba berhasil masuk daftar UNESCO setelah dinilai dan diputuskan oleh UNESCO Global Geoparks Council pada Konferensi Internasional UNESCO Global Geoparks ke-IV di Lombok, Indonesia, pada 31 Agustus-2 September 2019.

BACA JUGA: Kisah Punahnya Kebun Buah di Pasar Minggu, Padahal Sudah Ada Sejak Abad ke-19

Selain Kaldera Toba, Indonesia telah memiliki 4 situs UNESCO Global Geopark lainnya, yakni, Batur, Cileteuh, Gunung Sewu dan Rinjani. Indonesia juga memiliki banyak kekayaan alam dan budaya yang masuk dalam daftar UNESCO antara lain 10 warisan budaya tak benda 9 situs warisan budaya dan alam, serta 16 cagar biosfer yang telah tercatat di UNESCO.

.

TONTON VIDEO PILIHAN:

.

BACA JUGA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:

> Inggris dan Belanda Berperang untuk Perebutkan Pulau Jawa

> Humor Gus Dur: Jenderal Orba Menang Lomba Tebak Umur Mumi, Caranya Dipukulin Sampai Ngaku Sendiri

> Sejarah Sumpit yang Diharamkan Dipakai Umat Islam untuk Makan

>Tak Perlu Pakai Pawang, Begini Cara Muhammadiyah Cegah Hujan

> Pawang Hujan Mandalika, Ustadz Khalid Basalamah: Pawang Hujan Itu Dukun, Haram Hukumnya dalam Islam

> Humor Gus Dur: Gara-Gara Dikirimi PSK, Gus Dur Terpaksa Tidur di Sofa

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.