Ditembaki M-16 Saat Ziarah ke Makam Nabi Hud
CERITA ABAH: Artikel ini adalah warisan berupa tuturan dari sejarawan sekaligus wartawan senior (Almarhum) Alwi Shahab kepada kami dan kami tulis ulang. Selamat Menikmati.
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Pada 2009 saya berkesempatan berkunjung ke Hadramaut, Yaman. Di sana saya mendapatkan berbagai pengalaman menegangkan, termasuk saat ditembaki senjara M-16 ketika berziarah ke makam Nabi Hud.
Kisah ini saya awali dengan letusan senjata api di Hadramaut. Jangan kaget jika mendengar letusan senjata api di Hadramaut. Bahkan kita tidak perlu panik, gentar, apalagi takut bila tiba-tiba mendengar berondongan peluru senjata otomatis, seperti senapan mesin atau karaben.
BACA JUGA: Gara-Gara Presiden Gus Dur Marah, Istana Negara Hampir Dilanda Kebakaran
Suara berondongan peluru ini bukan karena ada tembak-menembak atau baku hantam antara dua kekuatan. Yang menembakkannya pun bukan militer, tapi rakyat sipil.
Tentu saja tembakan itu ditujukan ke atas sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. Di Hadramaut khususnya, dan Yaman pada umumnya, menembakkan peluru ke atas dilakukan oleh sebagian kelompok masyarakat yang sedang merayakan pesta, seperti pesta perkawinan. H Fawwaz Fauzan Adhima saat saya wawancarai pada 2009 masih berusia 23 tahun, sudah empat tahun bermukim di Hadramaut, menjelaskan, di pesta perkawinan, saat pengantin pria tiba di kediaman pengantin wanita, sebagai tanda kegembiraan, dilepaskanlah tembakan ke udara.
Seperti yang biasa dilakukan warga Betawi, dengan memasang petasan untuk menyambut kedatangan besan di kediaman pengantin wanita. Berondongan tembakan ke udara juga dilakukan saat acara ritual.
BACA JUGA: 1 Ramadhan 2022 Jatuh pada Tanggal Berapa?