VIDEO Wayang Ustadz Khalid Dimaki-maki di Ponpes Gus Miftah
KURUSETRA -- Sosok Ustadz Khalid Basalamah yang terlibat dalam pusaran kasus wayang haram, dijadikan sebagai karakter wayang kulit. Wayang Ustadz Khalid Basalamah muncul dalam pementasan yang digelar Gus Miftah itu menghadirkan dalang Ki Warseno Slank dan sinden Yati Pesek. Ironisnya, wayang Ustadz Khalid digambarkan sedang bertransaksi dengan seorang PSK di sebuah lokalisasi. Wayang Ustadz Khalid juga dimaki-maki dan dihajar karakter wayang Prabu Baladewo, hingga tangannya patah.
Pertunjukan wayang kulit itu digelar Gus Miftah di Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji di Dusun Tundan, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (18/2/2022) malam WIB.
"Ya jangan segitu dong," kata karakter wayang perempuan.
"Ana cuman bawa lima real. Masak tidak bisa?" jawab karakter Wayang Ustadz Khalid.
"Ya jangan segitu, masak lima real. Saya kerja dari pagi sampai pagi ini belum dapat-dapat ini."
"Kalau begitu saya undakan ya."
"Undakan itu bahasa apa, Mas?"
"Saya kasih peningkatan. Insha Allah tidak jadi saya musnahkan. Kita ijab kobul."
BACA JUGA: 'Wayang Ustadz Khalid' Muncul di Pertunjukan Wayang yang Digelar Gus Miftah
SINDIR WAYANG HARAM
Sebelumnya di tengah-tengah pertunjukan wayang, Gus Miftah menyampaikan sajak yang berisi sindiran terhadap pihak yang disebut mengharamkan wayang. "Kamu siapa? Aku tahu jenggotmu panjang tapi belum tua. Wajar tak tahu budaya dan tata krama," tulis Gus Miftah di akun Instagramnya @gusmiftah.
Penggalan sajak lainnya, Gus Miftah mempertanyakan apakah perlu kuda lumping diganti dengan unta lumping dan haruskah gamelan diganti dengan rebana? "Pohon kelapa dengan pohon kurma? Dan haruskah nama Nabi Sulaiman diganti karena mirip kata-kata Jawa?" tulis Gus Miftah.
BACA JUGA: Sujiwo Tejo: Yang Belain Wayang Mungkin Hanya Ingin Gaduh
Untuk lebih jelas, berikut sajak lengkap dari Gus Miftah yang diaplod di akun Instagramnya @gusmiftah.
Sigro milir..sang gethek si nogo bajul..
Wah...Begitu pandai iblis itu,menyematkan imamah dan jubahDengan warna putih , seakan begitu suci tanpa noda, dengan menghitamkan yang lainnya
Haruskah kuda lumping diganti dengan unta lumping?Haruskah gamelan diganti dengan rebana?Pohon kelapa diganti dengan pohon kurma?Dan haruskah nama nabi Sulaiman diganti karena mirip kata kata Jawa?
Betapa luas iblis itu menghamparkan hijab dari kekerdilan otaknya hingga menutupi sinar matahari junjungan kita, sebagai nabi alam semesta bukan nabi orang Arab saja
Haruskah wayang diganti film film tentang cerita agama produk asing, yang membiayai setiap jengkal pergerakan dan pemberontakan atas nama agama.
Kamu siapa?Aku tahu jenggotmu panjang tapi belum tua,Wajar tak tahu budaya dan tatakrama,
Bagiku lebih nyaman dengan blangkon atau iket dari taplak meja, sebagai penutup kepala, wujud kerendahan dan ketwadlu'anku belaka. Karena jubah, imamah dan jenggot panjang adalah penampilan bendara atau raja. Sedang aku hanyalah hamba jelata,tak pantas dengan pakaian bendara dan raja.
Karena pintu syurga kini hanya tersisa dan terbuka bagi yang tawadlu' hatinya
Sigro milir sang gethek si nogo bajul....
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Pelaku Bom Bunuh Diri Nyesel Ketemu Bidadari karena Kepalanya Ketinggalan
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di KURUSETRA dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.