Terburu-buru Baca Alquran Selama Ramadhan, Ternyata Rasulullah Melarang Mengkhatamkan Alquran Terlalu Cepat

KURUSETRA.NET, Salam Sedulur... Umat Islam di seluruh dunia sedang asyik tenggelam dalam ibadah puasa Ramadhan. Selain berpuasa, ibadah yang dikejar adalah membaca Alquran dan berusaha mengkhatamkannya selama Ramadhan. Namun tahukah Sedulur, ternyata Rasulullah melarang umatnya mengkhatamkan Alquran tergesa-gesa. Apa alasannya?
Ramadhan dikenal sebagai bulannya Alquran. Sebab, di bulan inilah diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia.
Dalam Surat Al-Baqarah (2) ayat 185 disebutkan:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ
185. Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).
Seperti dinukil dari situs Kemenag, Kepala Unit Percetakan Alquran, Ditjen Bimas Islam Kemenag Jamaluddin M. Marki mengatakan tadarus Alquran di bulan Ramadan menjadi sangat spesial, karena tidak hanya semata mengabadikan konteks waktu diturunkannnya Alquran, tetapi juga menjadi ladang amal kebaikan. Menurutnya, banyak hadist Rasulullah yang menjelaskan keutamaan membaca Alquran, di antaranya:
عن ابن مسعودٍ رضيَ اللَّه عنهُ قالَ : قال رسولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : منْ قرأَ حرْفاً مِنْ كتاب اللَّهِ فلَهُ حسنَةٌ ، والحسنَةُ بِعشرِ أَمثَالِهَا لا أَقول : الم حَرفٌ ، وَلكِن : أَلِفٌ حرْفٌ، ولامٌ حرْفٌ ، ومِيَمٌ حرْفٌ » رواه الترمذي وقال : حديث حسن صحيح .
“Siapa yang membaca satu huruf dari Alquran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut. Satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya. Dan aku tidak mengatakan “Alif Laam Miim” satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, No. 6469)
Jamal menyebut, setiap kali memasuki Ramadhan, banyak umat Islam yang berusaha untuk mengkhatamkan Alquran. Meski itu adalah amalan ibadah utama, tetapi ada batasan yang perlu diperhatikan saat akan mengkhatamkannya.
Rasulullah misalnya, melarang untuk mengkhatamkan Alquran dalam durasi waktu yang terlalu cepat, sehingga terburu-buru saat membacanya. Dalam sebuah hadits dari Abdullah bin Amru bin Ash, dari Rasulullah, beliau berkata, “Puasalah tiga hari dalam satu bulan.” Aku berkata, “Aku mampu untuk lebih banyak dari itu, wahai Rasulullah.” Namun beliau tetap melarang, hingga akhirnya beliau mengatakan, “Puasalah sehari dan berbukalah sehari, dan bacalah Alquran (khatamkanlah) dalam sebulan.” Aku berkata, “Aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?” Beliau terus malarang hingga batas tiga hari. (HR. Bukhari)
“Mengkhatamkan Alquran kurang dari tiga hari, ditakutkan pembacanya tidak bisa memahami dan menghayati kandungan dari Alquran,” ujarnya.
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA