
KURUSETRA.NET, Salam Sedulur… Dokter sekaligus influencer, dr. Azmi Fadhlih,SpDv, dikabarkan meninggal dunia di Bali, Senin Senin (16/12/2024) pukul 02.00 WITA. Ayah dua anak itu dikabarkan meninggal dunia karena pecahnya pembuluh darah di otak atau dalam istilah medis disebut aneurisma.
Kabar itu disampaikan kakak ipar dokter Azmi, Lury Elza lewat aku media sosial Instagramnya. Setelah dikonfirmasi wartawan, Lury mengabarkan adik iparnya sebelum meninggal dunia sempat mengonsumsi obat pereda nyeri pada pagi hari, akibat mengeluhkan rasa sakit yang hebat pada bagian kepala.
“Assalamualaikum Wr. Wb. Innalilahi Wa Inna Ilaihi Rajiun, telah meninggal dunia Adinda kami tercinta dr. Azmi Fadhlih, Sp.Dv.,” tulisnya dalam unggahan tersebut.
Lury berkata, dokter kelahiran 25 Februari 1989 itu kerap mengalami sakit kepala. Setelah nyeri di kepala mereda, Azmi kembali beraktivitas, tapi ia mengeluh rasa sakit itu datang lagi.
Tak lama dari mengeluhkan rasa sakit tersebut, Azmi sempat seperti bersendawa dan langsung kolaps. Kemudian setelah tiba di rumah sakit, Azmi pun dinyatakan meninggal dunia akibat pecah pembuluh darah (aneurisma) pada bagian otak.
Almarhum tiba di Bandung, Jawa Barat sekitar pukul 18.00 WIB dan disemayamkan di rumah duka yang berlokasi di Jl. Tubagus Ismail IX, Bandung, Jawa Barat. Jenazah Azmi dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Blok A Cikutra, Bandung pada Selasa, 17 Desember 2024 pukul 08.00 WIB. Azmi meninggalkan seorang istri bernama Lisa Anjayasasi, serta dua orang anak.
“Mohon doanya, semoga almarhum husnul khatimah, diampuni dosanya, dilapangkan kuburnya dan ditempatkan di sisi Allah SWT,” kata Lury.
Apa Itu Aneurisma?
Dinukil dari laman Kementerian Kesehatan, aneurisma otak adalah kondisi di mana terjadi penggelembungan pembuluh darah di otak akibat melemahnya dinding pembuluh darah di suatu titik tertentu. Aneurisma otak juga dikenal dengan aneurisma serebral, yakni aneurisma otak merupakan aneurisma yang paling sering terjadi selain aneurisma pada pembuluh darah aorta pars abdominal.
Jika aneurisma pada otak pecah, biasanya akan menjadi lebih buruk karena bisa menyebabkan kerusakan otak, stroke hemoragik, koma, dan kematian.
Gejala Aneurisma Otak
Jika masih berukuran kecil dan belum pecah, aneurisma otak tak menimbulkan gejala. Namun ketika ukuran aneurisma membesar, penderita bisa mengalami bermacam-macam keluhan, seperti nyeri di sekitar mata, mati rasadi salah satu sisi wajah, pusing dan sakit kepala, hingga kesulitan berbicara.
Gejala lainnya dari aneurisma otak adalah gangguan keseimbangan, sulit berkonsenstrasi, penurunan daya ingat, hingga terganggunya penglihatan.
Tanda-tanda Aneurisma Otak
Sedulur perlu mewaspadai tanda-tanda aneurisma otak yang makin membesar dan berpotensi pecah dan menimbulkan pendarahan otak. Tanda-tandanya seperti sakit kepala parah, pandangan kabur, mual dan muntah, lemah di salah satu sisi tubuh, kesulitan berbicara dan berjalan, kelopak mata turun (ptosis), kejang-kejang, hingga penurunan kesadaran.
Penyebab Aneurisma Otak
Aneurisma otak disebabkan sejumlah faktor, antara lain hipertensi, berusia lebih dari 40 tahun, perempuan terutama yang sudah menopause, punya riwayat cedera kepala, sering minum alkohol berlebihan, pemakai narkoba, dan punya riwayat keluarga dengan aneurisma otak. Selain faktor-faktor tersebut, ada juga sejumlah penyakit yang memicu dan meningkatkan risiko terjadinya aneurisma otak. Pertama ginjal polikistik, koartasio aorta, malformasi arteri-vena, sindrom Ehlers-Danlos, dan sindrom Marfa.
Karena itu, Sedulur diharapkan menjaga pola hidup sehat sebagai upaya pencegahan. Berhenti merokok dan tak menggunakan narkoba, serta tidak mengkonsumsi alkohol juga menjadi hal wajib agar terhindar dari aneurisma otak.
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.
