Kisah di Balik Mengapa Perang antara Palestina dan Israel Diyakini akan Terus Terjadi Sampai Kiamat
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Israel menggempur Jalur Gaza menyusul serangan dari Hamas satu pekan lalu. Perang kali ini membuat banyak pihak semakin yakin jika Israel dan Palestina tidak akan berhenti berperang hingga kiamat.
KH Bahauddin Nursalim alias Gus Baha menyebut perdamaian antara Palestina dan Israel adalah hal yang sangat sulit. Sebab, Palestina dan Israel menganggap Yerussalem adalah miliknya, lantaran karena kitab suci masing masing, baik Yahudi dan Islam sudah menuliskan itu.
Seperti dalam satu ceramahnya di Youtube Kalam-kajian Islam. Gus Baha menjelaskan tentang sejarah Yerussalem soal konflik Palestina-Israel yang belum juga berdamai.
Baca Juga: Ternyata Ratusan Umat Yahudi Hidup di Indonesia Sejak Zaman Belanda, Beribadah di Rumah Setan
“Pada zaman Nabi Muhammad, di Kota Madinah yang dahulu bernama Yasrib, ada komunitas Yahudi dari Bani ‘Aus dan Khazraj," ujar Gus Baha membuka kisah.
Komunitas Yahudi itu, kata Gus Baha, mempunyai kitab suci. Gus Baha berkata, ciri utama kitab suci biasanya membicarakan sesuatu yang akan datang, termasuk membicarakan calon nabi akhir zaman dari dinasti Ismaily, yakni generasi Nabi Ismail yang secara geografis harus Mekkah.
Mengapa harus Mekkah? Karena ayah dan ibu Nabi Ismail, Nabi Ibrahim dan Siti Hajar hidup di Mekkah, sehingga bangsa Arab rata-rata generasi Ismail.
Baca Juga: Siapa Sebenarnya yang Mau Disembelih Nabi Ibrahim, Ismail atau Ishaq?
"Kalau yang di Palestina, yaitu Yahuda Cs, yang akhirnya sekarang jadi kelompok Yahudi Zionis, itu juga keturunan Nabi Ibrahim, tapi garis keturunan Nabi Ya’qub," ujar Gus Baha.
Nama lengkap Yahuda adalah Yahuda bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim. “Mulane (makanya, Jawa -red) nasab Nabi Yusuf bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim. Yusuf terkenalnya dengan Al-Karim ibnu Karim.
Yusuf seayah dengan Yahuda Cs. Yang melahirkan Ariel Sharon Cs itu adalah dinasti Yahudi. Yusuf dan Bunyamin yang menjadi Muslim, sedangkan Yahuda Cs yang sekarang menjadi bangsa Yahudi.
Baca Juga: Soekarno Kutuk Amerika dan Boikot Israel: Go To Hell!
"Makanya, menurut sejarah Palestina dan Yerussalem, bagi orang Yahudi secara legitimasi agama memang bumi Yahudi. Sehingga orang-orang Arab kalau disuruh mengusir orang Yahudi dari Palestina itu tidak begitu mau."
"Dalam sejarah Islam, Palestina memiliki Nabi Ibrahim melalui anaknya bernama Nabi Ishaq. Lalu melahirkan Nabi Ya’qub, lalu melahirkan Yahuda Cs," tutur Gus Baha.
Tak Damai Sampai Kiamat
Masalah itu menjadi masalah politik zaman perpecahan pada 1964-1966. Sebetulnya, kata Gus Baha, sejak dulu sudah masalah agama karena dalam keyakinan orang Yahudi, Palestina itu bumi yang dijanjikan Allah milik mereka.
"Atas nama kitab suci, mereka mati-matian mempertahankan Israel yang sekarang ini,” kata Gus Baha.
Baca Juga: Benarkah Anak yang Mau Disembelih Nabi Ibrahim adalah Ishak Bukan Ismail? Ini Kata Gus Baha
Masyarakat Palestina secara sejarah lebih dikenal dengan kelompok Kana’an. Kelompok ini dikenal sebagai orang yang sudah lebih dahulu menduduki Palestina.
“Masalahnya, apakah bangsa Kana’an sudah ada sebelum bangsa Yahudi, atau bangsa Yahudi datang terlebih dahulu sebelum kelompok Kana’an?," ucap Gus Baha.
Karena itulah menurut Gus Baha sampai kiamat pun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak bisa mendamaikan yang di Palestina dan Isarel. Alasannya karena itu sudah sama-sama keyakinan kitab suci.
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.