Arab Saudi Temukan Tambang Emas Raksasa di Kota Mekkah, Tanda Kiamatkah?
REPUBLIKA.CO.ID, Makkah -- Gunung-gunung emas di Arab Saudi mulai tersikap. Kerajaan Arab Saudi mengumumkan penemuan ladang emas terbaru di area 100 kilometer selatan tambang Mansourah Massarah, wilayah administratif Al Khurmah di wilayah Makkah.
Penemuan baru ini memiliki karakteristik geologi dan kimia yang serupa dengan deposit Mansourah Massarah. Di sana terdapat cadangan emas yang diketahui hampir 7 juta ons pada akhir 2023 dan kapasitas produksi sebesar 250.000 ons per tahun.
Dinukil dari Saudi Gazette, Jumat (29/12/2023), penemuan itu dilaporkan oleh perusahaan Pertambangan Arab Saudi, Maaden yang 67 persen sahamnya dimiliki Dana Investasi Publik (PIF), dana kekayaan pemerintah dan perusahaan pertambangan terbesar di kawasan Teluk. Raksasa pertambangan itu mengaku menemukan banyak daerah yang kaya akan emas dan menunjukkan potensi untuk memperluas penambangan logam mulia di Al Khurmah.
Maaden menyebut penemuan tambang baru tersebut menjadi yang pertama di bawah program eksplorasi ekstensif yang diluncurkan pada 2022. Mansourah Massarah adalah tambang emas terbaru, terbesar dan tercanggih secara teknologi di Arab Saudi.
Hasil pengeboran beberapa lokasi di Uruq South merupakan temuan signifikan pertama dari program eksplorasi ekstensif perusahaan yang diluncurkan pada 2022, yang bertujuan untuk membangun jalur pipa produksi Maaden.
Hasil pengeboran mengidentifikasi potensi tumbukan sepanjang 125 kilometer dengan potensi signifikan untuk menjadi sabuk emas utama kelas dunia di Arab Saudi. Penemuan baru ini pun mendukung ambisi perusahaan untuk mengubah pertambangan menjadi pilar ketiga perekonomian Saudi.
Baca Juga: Kisah Kusni Kasdut, Berhasil Merampok Emas di Museum Gajah Usai Menyamar Jadi Polisi
Chief Executive Officer Maaden, Robert Wilt, mengatakan penemuan tersebut berpotensi menjadi pusat penemuan emas dunia dan merupakan bagian dari strategi pertumbuhan perusahaan. Ia berkata, tahun lalu Maaden memulai salah satu program eksplorasi terbesar di dunia.
"Penemuan ini merupakan demonstrasi signifikan dari potensi sumber daya mineral yang belum dimanfaatkan di Arab Saudi, mendukung diversifikasi negara tersebut sejalan dengan Visi 2030 dan menjadikan pertambangan sebagai pilar ketiga perekonomian Saudi, “ ujar Robert Wilt.
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.