Gus Baha Jelaskan Sejarah dan Hukum Jilbab untuk Muslimah yang Disinggung Arya Wedakarna
KURUSETRA -- Salam Sedulur... Pernyataan Senator Bali Arya Wedakarna soal jilbab yang dikenakan Muslimah mendapatkan berbagai respon dari berbagai pihak. Padahal perintah memakai jilbab bagi Muslimah datang dari Allah, seperti dijelaskan KH Ahmad Bahaudin Nursalim (Gus Baha).
Gus Baha menjelaskan sejarah perintah seorang Muslim memakai jilbab dalam ajaran Islam. Gus Baha menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait hukum jilbab, karena pada zaman awal diperintahkan banyak disalahpahami.
Baca Juga: Ditanya Soal Gempa Yogyakarta, Gus Dur Bilang karena Nyi Roro Kidul Marah Dipaksa Pakai Jilbab
“Saya jelaskan masalah hukum jilbab. Saya tidak punya kepentingan dengan kelompok (firqah) manapun,” kata Gus Baha dalam satu ceramahnya di YouTube.
Ulama asal Rembang itu merawikan kisah perintah Allah terkait hukum jilbab kepada Nabi Muhammad SAW. “Perempuan dulu itu tidak pakai jilbab, lalu diperintahkan Allah untuk pakai jilbab. Ini kata Allah ya,” kata Gus Baha.
Baca Juga: Gus Baha: Kelainan Seks LGBT Hukumnya Haram
Jilbab menurut Gus Baha adalah simbol pakaian bagi seorang perempuan. “Pokoknya (jilbab) sebagai simbol pakaian bagi perempuan itu yang mudah dikenal. Setelah mudah dikenali, maka tidak disakiti,” kata Pengasuh Ponpes LP3IA Rembang tersebut.
Dia menjelaskan di Mekkah ketika zaman Rasulullah, untuk membedakan Muslimah dengan yang non Muslim dari pakaian. “Dulu zaman Rasulullah atau Makkah, seorang perempuan itu ada satu sikap atau pakaian, atau apa saja yang menunjukkan dia mau diajak. Akhirnya jilbab itu wajib,” imbuhnya.
Baca Juga: Gus Baha: Sampai Kiamat Pun Palestina-Israel tak Bisa Berdamai
Namun dia mengingatkan jika sudah memakai jilbab maka tidak lantas berpikir sudah menjadi paling Islami. Karena itu Gus Baha memberikan saran kepada Muslimah yang sudah berjilbab.
"Kalian jangan lantas berpikir kalau pakai jilbab pasti islami, tapi semisal ketika sudah berjilbab tapi dia tidak berakhlak maka ya tidak baik,” kata Gus Baha.
Baca Juga: Siapa Bilang Vape Lebih Sehat dari Rokok Tembakau? Dokter Paru: Informasi Sesat!
Idealnya seorang Muslimah yang sudah berjiulbab harus menyempurnakannya dengan perilaku yang baik. “Masalah jilbab itu jika ingin benar, kombinasinya kalau ingin jadi baik yakni memakai jilbab dan punya perilaku yang tidak mengajak ke arah negatif,” ucap murid Mbah Moen tersebut.
Arya Wedakarna pun dikecam karena rasis...
Arya Wedakarna Sebut Jilbab tak Jelas
Sebelumnya anggota DPD RI Arya Wedakarna dikecam karena dinilai rasis usai menyinggung soal jilbab dan middle east. Ucapan Arya yang viral karena ingin pegawai di front line Bandara Gusti Ngurahrai tidak memakai penutup kepala karena di bukan di Timur Tengah (middle east).
Pernyataan Arya Wedakarna pun mendadak viral setelah akun X @unmagnetism mengunggah potongan video ketika Arya sedang memarahi kepala Kanwil Bea Cukai Bali Nusa Tenggara dan kepala Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai, serta pengelola bandara. Ucapan Arya dianggap rasis lantaran menyinggung jilbab atau hijab yang dikenakan Muslimah.
Baca Juga: Gorila di Ragunan Ngamuk Lempar Kayu ke Pengunjung, Diduga Marah dan Terganggu karena Diteriaki
Arya yang ingin agar pegawai asli Bali ditempatkan di meja depan melayani wisatawan dibandingkan pegawai yang memakai hijab menimbulkan kontroversi. "Saya gak mau yang front line, front line itu, saya mau yang gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan terbuka. Jangan kasih yang penutup, penutup gak jelas, this is not Middle East. Enak aja, Bali, pakai bunga kek, pake apa kek," ucap Arya dikutip Republika.co.id di Jakarta, Senin (1/1/2024).
Dalam catatan Republika.co.id, sosok Arya memang lekat dengan kontroversi. Meski begitu, ia cukup populer dan disenangi masyarakat Pulau Dewata hingga dua kali terpilih sebagai anggota DPD dari Bali periode 2014-2019 dan 2019-2024.
Berikut beberapa rangkuman atas laporan yang dialamatkan kepada Arya yang ketika remaja pernah menjadi cover boy majalah anak muda dan vokalis tersebut.
1. Ketua DPP PKB Muhammad Lukman Edy pada 12 Desember 2017 melaporkan Arya ke BK DPD dan kepolisian lantaran diduga melakukan provokasi terkait ceramah Ustadz Abdul Somad. Arya memprovokasi anggota sebuah ormas di Bali untuk menolak kedatangan UAS hingga berusaha memasuki hotel. Namun, ia saat itu membantah ikut terlibat dalam intimidasi penolakan kedatangan UAS.
2. Alinasi Masyarakat Peduli Bali pernah melaporkan Arya ke Polda Bali pada 21 Januari 2020. Hal itu lantaran Arya dianggap melakukan dugaan pelecehan terhadap sulinggih (pendeta Hindu) dan memalsukan identitas karena mengaku sebagai Raja Majapahit.
I Gusti Agung Ngurah Nyoman Juniartha dan Ida Bagus Susena mempertanyakan keturunan Raja Majapahit dan doa buruk yang diucapkan Arya, hingga harus dilaporkan ke kepolisian. "AWK dalam videonya yang beredar luas mendoakan agar para sulinggih yang tak benar supaya cepat mati," kata Ngurah Arta kepada wartawan saat ditemui di Markas Polda Bali kala itu.
Baca Juga: Mengapa di Jepang Sering Terjadi Gempa Bumi?
3. Pada 30 Oktober 2020, Arya kembali dilaporkan ke Polda Bali oleh tetua (pinisepuh) Perguruan Sandhi Murti, yaitu I Gusti Ngurah Harta. Warga dari Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali itu melaporkan Arya atas dugaan penodaan agama Hindu.
"Beberapa pekan lalu yang bersangkutan (Arya Wedakarna) telah mengeluarkan pernyataan yang diduga melecehkan simbol-simbol yang dipuja masyarakat Bali, yang intinya diduga merendahkan Ida Bhatara Dalem Ped Nusa Penida," kata Harta saat ditemui di Markas Polda Bali.
4. Pada 30 Juli 2023, Arya mendapat sorotan saat ikut menanggapi langkah pengelola Baso A Fung di Bandara I Gusti Ngurah Rai, yang merusak mangkuk dan piring. Hal itu imbas selebgram Jovi Adhiguna yang mengaku makan menggunakan kerupuk babi kala memesan makanan di kedai Baso A Fung.
Langkah pengelola kedai yang takut mangkuk dan piring terkontaminasi zat haram membuat marah Arya. Dia pun bersurat kepada Dinas Perizinan Badung untuk memberikan teguran, baik kepada pengelola Baso A Fung maupun Bandara Ngurah Rai.
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.