
REPUBLIKA KIDS — Halo Kids… Memasuki musim hujan anak-anak rentan terserang virus dan penyakit, salah satunya demam. Biasanya orang tua akan memberikan obat-obatan yang mengandung antibiotik untuk mengusir demam pada anak. Padahal menurut pakar kesehatan anak dari Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, dokter Mulya Rahma Karyanti, SpA(K), M.Sc, tak semua demam memerlukan antibiotik.
Dokter Karyanti menjelaskan, sebagian besar penyebab seperti radang tenggorokan sebanyak 80 persen karena virus. Karena itu, dr Karyanti menyarankan pasien dibawa ke fasilitas kesehatan apabila demam tak kunjung membaik setelah tiga hari.
"Nantinya, dokter mungkin akan meminta pasien menjalani pemeriksaan seperti tes darah untuk melihat jumlah leukosit atau sel darah putih," kata dia dalam acara yang diadakan RSCM – ILUNI FKUI secara daring, Selasa (28/11/2023).
BACA JUGA: Tips Memilih Pakaian Agar Anak-Anak Tetap Hangat di Musim Hujan
Ia menjelaskan, apabila jumlahnya naik menjadi di atas 15 ribu maka kemungkinan penyakit disebabkan bakteri sehingga memerlukan antibiotik. "Tanda-tanda yang perlu diawasi adalah kalau memang demam, batuk, pilek ingus sudah mulai hijau hati-hati takutnya ada infeksi bakteri, atau dari BAB berdarah, ada lendir, kemungkinan besar ke arah bakteri," ucap dr Karyanti.
Kenali juga ciri-ciri demam pada anak karena bakteri…

Ciri-Ciri Demam karena Virus
Jika demam disebabkan virus, biasanya ditandai wajah pasien yang mendadak memerah. Kondisi ini umumnya dapat sembuh dengan sendirinya.
Dokter Karyanti mengatakan, khususnya pada anak berusia di bawah tiga tahun atau bayi, kondisi demam tinggi ada kekhawatiran akibat bakteri yang berat, sehingga harus dicari penyebabnya tanpa harus menunggu tiga hari. Karyanti sekali lagi mengingatkan, apabila penyebab penyakit karena bakteri, maka dokter akan meresepkan antibiotik.
Antibiotik berbeda dengan obat over the counter (OTC) atau obat yang bisa dibeli tanpa resep misalnya penurun panas atau batuk berlendir. Obat ini bisa diberikan untuk semua kelompok umur dan jenisnya berbeda sesuai dengan penyakitnya.
"Ada berbagai jenis antibiotik misalnya khusus saluran pernapasan atas, infeksi saluran kencing, saluran cerna, memang ada kekhususan karena pola kumannya beda-beda," kata Karyanti.
BACA JUGA: Cemas Anak Download Aplikasi tak Pantas? Google Tawarkan Cara Agar Orang Tua Tahu Isi HP Anaknya
Khusus untuk anak, biasanya antibiotik diberikan berdasarkan kilogram berat badannya. Sementara pada dewasa biasanya satu tablet, kaplet atau satu kapsul.
Dia mengingatkan pasien agar patuh meminum antibiotik sesuai resep dokter dan menghabiskannya demi mencegah bakteri kebal terhadap antibiotik yang diberikan. "Harus dihabiskan sesuai resep, kalau dihentikan sebelum waktunya itu kuman-kuman yang mati yang lemah dulu, sisa kuman yang lebih kuat akhirnya bertambah banyak menyebabkan gejala lagi yang lebih berat," ucap Karyanti.
.
Yuk ikuti informasi seputar berita-berita anak di Republika Kids. Ibu dan Bapak juga bisa perpartisipasi dengan mengirimkan dan kritik ke email kami: republikakids@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook Republika Kids.
