Home > Hikmah

Mengapa Orang Muhammadiyah Sholat Id di Lapangan Bukan di Masjid?

Sholat Id di lapangan dinilai lebih afdol.
Sholat Id di lapangan. Warga Muhammadiyah menggelar Sholat Id di lapangan terbuka. Foto: Republika.
Sholat Id di lapangan. Warga Muhammadiyah menggelar Sholat Id di lapangan terbuka. Foto: Republika.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Hari Raya Idul Adha 2023 baru saja berlalu. Namun, tahun ini kembali tidak berjalan serentak, di mana Muhammadiyah melaksanakan Sholat Id lebih dulu pada Rabu (28/6/2023), sementara pemerintah dan NU satu hari setelahnya, Kamis (29/6/2023). Warga Muhammadiyah melaksanakan Sholat Id selalu di lapangan, sementara pemerintah dan orang NU lebih sering Sholat Id di masjid. Lantas apa alasan dan sejak kapan Muhammadiyah menggelar Sholat Id di lapangan terbuka?

Muhammadiyah adalah yang pertama kali memperkenalkan salat di tanah lapang. Awalnya gagasan ini tidak lazim dilakukan dan muncul pertentangan. Namun kini Sholat Id di tanah lapang telah diterima sebagai sesuatu yang lumrah.

BACA JUGA: Soekarno Hampir Mati Ditembak Saat Sholat Idul Adha di Istana Negara

.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir dalam Muhammadiyah Gerakan Pembaruan (2010) mencatat, pelaksanaan Sholat Id di lapangan untuk ‘pertama kali’ dilakukan Muhammadiyah pada 1926. Saat itu Sholat Id digelar di alun-alun utara Keraton Yogyakarta.

Prof Haedar menulis Kiai Ahmad Dahlan yang wafat pada 1923 itu telah berusaha memahamkan umat Islam agar mengikuti Sunnah Nabi Saw dengan Sholat Id di lapangan terbuka. Pada masa itu umat muslim Indonesia yang mayoritas bermazhab fiqih Syafi’i memang melaksanakan Salat Id di masjid atau imam di dalam masjid. Alasannya, karena sholat di dalam masjid lebih utama.

BACA JUGA: Siapa yang Berhak Mendapatkan Daging Kurban, Apakah Shahibul Kurban Juga Boleh Dapat Bagian?

Sholat Id di tanah lapang merujuk kepada keputusan kongres...

× Image