
KURUSETRA — Salam Sedulur.. Di tengah-tengah masyarakat, khususnya umat Islam, berkembang jika Muhammadiyah melarang ziarah kubur atau nyekar. Karena itu nyaris tidak ditemui warga atau orang Muhammadiyah yang rajin ziarah kubur karena disebut ormas Islam yang didirikan KH Ahmad Dahlan tersebut menilai ziarah kubur sebagai perbuatan syirik. Benarkah demikian?
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Syafiq A. Mughni mengatakan semua tudingan tersebut adalah manipulasi informasi yang mungkin sengaja disalahgunakan untuk melakukan pembelaan terhadap tradisi-tradisi yang juga mendapatkan banyak kritik. ”Tidak ada larangan ziarah kubur di Muhammadiyah dan Islam. Yang diharamkan itu bukan ziarahnya. Akan tetapi seringkali ziarah dipakai masyarakat untuk berwasilah pada yang mati,” kata Syafiq dalam Kajian Ramadhan 1438 Hijriyah Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) bertema ‘Implementasi Ideologi Muhammadiyah: Tantangan Aspek Keagamaan dan Kebangsaan’.
BACA JUGA: Alasan Kenapa Warga Muhammadiyah tak Pernah Ikut Tahlilan
.
Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya ini menjelaskan, hukum asal ziarah kubur adalah mubah. Hadits yang menjadi dasarnya, kata Prof Syafiq adalah “kuntu nahaytukum ‘an ziyaratil qubur, ala fazuruha faiinnaha tudzakkirul maut".
“Artinya, dulu aku melarang ziarah kubur, maka sekarang berziarahlah karena hal itu mengingatkan mati,” kata Syafiq.
BACA JUGA: Di Masjid Muhammadiyah Usai Sholat tak Ada Dzikir dan Doa Berjamaah, Ini Alasannya
Dalam kajian Ushul Fiqih, kata perintah yang datang setelah larangan sebagaimana dalam masalah ziarah kubur ini, bukanlah sesuatu yang wajib. "Al-amru ba’da al-nahyi yufidul ibahah. Artinya, sebuah perintah yang muncul setelah larangan itu menunjukkan kemubahan,” tambah Syafiq.
Rasulullah sempat melarang umatnya berziarah kubur, karena…

Rasulullah Sempat Melarang Ziarah Kubur
Dia menjelaskan, dahulu Nabi Muhammad SAW melarang ziarah kubur karena iman yang masih rentan terhadap kemusyrikan. Kemudian diperbolehkan ketika iman sudah kuat dan karena itu tidak lagi rentan,” ucap guru besar yang baru meluncurkan buku “Manifestasi Islam” itu.
Jika ziarah itu diperbolehkan, maka berlakulah kaidah umum yang disampaikan Nabi Muhammad Rasulullah SAW dalam sabdanya, “inamal a’malu binniyyat (bahwa sesungguhnya segala amal itu tergantung niatnya)". “Maka, jika niat berziarah itu untuk mengingat mati, tentu saja baik. Tetapi, jika niatnya adalah meminta-minta kepada mayat yang ada di kuburan itu, tentu menyebabkan kemusyrikan,” jelas Syafiq.
BACA JUGA: Kapan Varian Kristen Muhammadiyah (KrisMuh) Lahir?
.
Pada zaman pertengahan dalam sejarah Islam, Prof Syafiq menjelaskan, banyak orang mengeramatkan kuburan orang suci atau dalam tradisi Islam disebut wali. Mereka berziarah dengan tujuan tertentu, orang sakit minta sembuh, orang miskin minta kaya, dan orang sedih minta bahagia.
Para peziarah itu yakin orang yang dikubur itu bisa memberikan pertolongan terhadap hajat mereka. Atau setidak-tidaknya orang yang sudah dikubur mampu menyampaikan permintaan mereka kepada Tuhan.
BACA JUGA: Perbedaan dan Persamaan Kristen Muhammadiyah (KrisMuha) dengan NU Cabang Kristen
“Keyakinan itu didasarkan pada anggapan bahwa orang yang diziarahi itu dekat dengan Tuhan sehingga bisa menjadi perantara (wasilah) yang efektif untuk menyampaikan apa yang diminta oleh penziarah,” ucap Syafiq.
Kuburan pun pada zaman “kegelapan” itu pun menjadi meriah karena keyakinan itu. “Bahkan, menurut Fazlur Rahman, pada abad-abad pertengahan, kuburan lebih meriah daripada masjid. Di sana ada bazar atau pasar malam yang meriah dan orang berdatangan dari tempat yang jauh," kata dia.
BACA JUGA: Alasan Warga Muhammadiyah Sholat Subuhnya tak Pakai Doa Qunut
Majelis Tarjih Muhammadiyah sendiri membolehkan ziarah kubur, asal…

Majelis Tarjih Muhammadiyah Membolehkan Ziarah Kubur
Majelis Tarjih Muhammadiyah membolehkan ziarah dengan merujuk kepada hadist Rasulullah SAW, “Diriwayatkan dari Buraidah ia berkata, Rasulullah saw bersabda; Dahulu aku pernah melarang ziarah kubur, maka telah diizinkan bagi Muhammad berziarah kubur ibundanya. Maka berziarahlah kubur, sebab hal itu mengingatkan akhirat.” [HR Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan al-Hakim]
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir pernah menyatakan ziarah kubur itu sunnah Nabi Muhammad SAW. Tujuannya untuk mendoakan, mengingat mati, dan mengingat akhirat.
Namun Haedar Nashir berpendapat tidak perlu sering-sering ziarah kubur. “Meski sunnah, tidak perlu terlalu sering berziarah kubur. Banyak sunnah Nabi lainnya yang lebih besar yang harus dikerjakan untuk memajukan umat dan bangsa,” ucap Prof Haedar.
.
BACA JUGA: Apa Itu Kristen Muhammadiyah (KrisMuha)?
Dalam Alquran Surah Yunus Ayat 106 dan Surah Az-Zumar ayat 3 dijelaskan, dalam berziarah dilarang mengeramatkan, meminta-minta, dan mengkultuskan orang di dalam kubur maupun mengeramatkan kuburannya. Sebab perbuatan tersebut dapat menjurus ke tindakan syirik, apalagi menjadikan kuburan sebagai wasilah merupakan tindakan terlarang.

Rasulullah mengajarkan amalan yang bisa melembutkan hati ketika ziarah kubur. Di antaranya meluruskan niat, melepas alas kaki, tidak duduk atau menduduki kuburan, berdoa kepada Allah, dan mengucapkan salam kepada ahlu kubur. “Diriwayatkan dari Aisyah ra, ia berkata; “Rasulullah saw pada tiap malam gilirannya, pergi ke Baqi’ di akhir malam, dengan ucapannya: Assalamu’alaikum dara qaumin mukminin wa atakum ma tu‘aduna ghadan muajjalun, wa inna insya Allahu bikum lahiqun. Allahummaghfir li ahli Baqi’il Gharqad. (Semoga keselamatan bagi kamu sekalian wahai negeri kaum yang beriman dan akan datang apa yang dijanjikan kepada kamu sekalian dengan segera. Dan sesungguhnya kami, dengan izin Allah, akan menyusul kamu sekalian. Yaa Allah ampunilah penghuni Baqi’ al-Gharqad (nama kuburan).” [HR. Muslim]
Makna ziarah kubur adalah…

Makna ziarah kubur adalah…
Tradisi nyekar atau ziarah kubur menjelang Ramadhan atau Lebaran biasa dilakukan umat Islam Indonesia. Tradisi ini dalam kepercayaan masyarakat Jawa disebut ruwahan, nyekar, atau nyadran. Ruwahan diadakan pada pertengahan bulan Ruwah, bulan kedelapan kalender Jawa, yang diapit bulan Rejeb dan Poso. Dalam kalender Hijriah disebut bulan Sya’ban.
Kata ruwahan diambil dari kata arwah, jamak dari ruh. Dalam tradisi ruwahan, seluruh anggota keluarga bersama-sama mengunjungi makam leluhur mereka yang telah wafat.
Saat ziarah kubur tersebut, umat Islam yang masih hidup membersihkan makam dan berdoa. Bahkan di sebagian wilayah ada tradisi makan bersama.
.
BACA JUGA: Mengapa Orang Muhammadiyah Sholat Subuh tidak Pakai Doa Qunut?
Kementerian Agama RI, Ensiklopedi Islam Nusantara Edisi Budaya, 2018 menjelaskan, penelitian etnografi menemukan ziarah dilatari beragam motif, termasuk motif wisata rohani. Ziarah berasal dari bahasa Arab, artinya mengunjungi makam atau kuburan yang memiliki hubungan dekat atau relasi khusus. Di masa awal, ziarah pernah dilarang, guna menguatkan akidah dan supaya tidak mewarisi kemusyrikan jahiliyah seraya meratap sampai merobek baju.
Doa ziarah kubur sesuai tuntunan Rasulullah adalah…

Doa Ziarah Kubur Sesuai Tuntunan Rasulullah
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan Nabi Muhammad Shalallahu Allahi Wassalam pernah melakukan ziarah kubur ke makam para sahabatnya yang telah gugur terlebih dahulu. Namun, menurut Ustadz Khalid tata cara dan langkah-langkah yang dilakukan umat Islam Indonesia jauh dari dari yang diajarkan Rasulullah.
"Dilihat dari hadist, tentu saja Nabi SAW sering sekali ziarah kubur di hari tertentu kepada makamnya para sahabat," kata Ustadz Khalid dalam tayangan Youtube "Hukum dan tata cara ziarah kubur sesuai sunnah – Ustadz Khalid Basalamah".
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Perdana Naik Pesawat, Orang Madura Duduk di Kursi Penumpang Lain, Saya Duduk Duluan
Ustadz Khalid menjelaskan, yang dimaksud hari tertentu dalah Senin dan Kamis. Sebab, di dua hari itu Rasulullah datang ke makam para sahabat untuk melakukan ziarah kubur kemudian mengucapkan salam dan doa.
"Dan salah satu doa di antaranya adalah Assalammualaikum Darakawwin mu'minim yang artinya keselamatan dan berkah bagi penghuni tempat orang-orang beriman," jelas Ustadz Khalid Basalamah.
BACA JUGA: Soal LGBT, UAH: Mana Mungkin Manusia Lahir dari Hubungan Antar Laki-Laki dengan Laki-Laki
Rasulullah juga memohonkan maaf untuk para sahabat yang sudah lebih dulu wafat. "Allahumma firlahum warhamhum wa a'fihi wa fu anhum, Nabi SAW sering berdoa seperti itu. Kita boleh berdoa ketika ziarah kubur," ucap Ustadz Khalid Basalamah.
Ketika sampai di area pekuburan, Rasulullah menganjurkan untuk memberi salam dan mendoakan…

Salam untuk Ahli Kubur
Ketika memasuki komplek pekuburan, Rasulullah mengajarkan untuk memberikan salam kepada para penghuni kubur. Selain itu, Rasulullah juga mendoakan para ahli kubur.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: كُلَّمَا كَانَتْ لَيْلَتُهَا مِنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ آخِرَ اللَّيْلِ إِلَى الْبَقِيعِ, فَيَقُولُ: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ, وَأَتَاكُمْ مَا تُوعَدُونَ, غَدًا مُؤَجَّلُونَ, وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ , اللهُمَّ اغْفِرْ لِأَهْلِ بَقِيعِ الْغَرْقَدِ. [رواه مسلم]
Artinya: “Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata; “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada tiap malam gilirannya, pergi ke Baqi’ pada akhir malam, dengan ucapannya: “Assalamu’alaikum dara qaumin mukminin wa atakum ma tu‘aduna ghadan muajjalun, wa inna insya Allahu bikum lahiqun. Allahummaghfir li ahli Baqi’il Gharqad” (Semoga keselamatan bagi kamu sekalian wahai negeri kaum yang beriman, dan akan datang apa yang dijanjikan kepada kamu sekalian dengan segera. Dan sesungguhnya kami, dengan izin Allah akan menyusul kamu sekalian. Yaa Allah ampunilah penghuni Baqi’ al-Gharqad (nama kuburan)”.” [HR. Muslim]
.
BACA JUGA: Syekh Ali Jaber: Sedekah Subuh Bebaskan Utang, Lancarkan Rezeki dan Didoakan Malaikat
Doa untuk Ahli Kubur
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ لَيْلاً إِلَي الْبَقِيْعِ يَسْتَغْفِرُ لَهُمْ وَاَطَالَ الْقِيَامَ وَرَفَعَ يَدَيْهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ. [رواه مسلم]
Artinya: “Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar pada suatu malam ke Baqi’, beliau lama berdoa, memohon ampun bagi mereka tiga kali, dengan mengangkat kedua tangannya.” [HR. Muslim]Baca juga: Istri Aktif di Organisasi, Bagaimana Hukumnya?
Hadis-hadis tersebut mengajarkan kita bagaimana tuntunan bersikap di kuburan dan menghormati ahli kubur.
.
> Asal Usul Tradisi Tahlilan dan Yasinan di Malam Jumat, Cara Wali Songo Dakwahkan Islam di Tanah Jawa
> Link Download GB WhatsApp, Gratis 30 Fitur Kece, Bebas Iklan, Anti-banned, Gampang Instal di HP
> Apa Itu Kristen Muhammadiyah (KrisMuha)?
> Download Lagu MP3/MP4 Gratis Pakai MP3 Juices, Mudah Unduh Video YouTube, Cepat Save di Smartphone
> Alasan Warga Muhammadiyah Sholat Subuhnya tak Pakai Doa Qunut
> Link Download GB WhatsApp Terbaru Bertebaran, Klik yang Original di Sini, Dijamin Mudah, Cepat, Puas
> Madinah Geger, Muncul Pria Berwajah dengan Usapan Malaikat di Raudah Masjid Nabawi
> Download Minecraft PE 1.19.11 Versi Update, Gratis dan Legal
> Download dan Instal GB WhatsApp (GB WA) dari Chrome: Gratis, Fitur-Fitur Menariknya Bikin Tersenyum
> Bolehkah Makan Nasi Berkat dari Acara Tahlilan? Halal Bisa Jadi Haram
> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.
