Kisah Perang Saudara dalam Kesultanan Banten di Balik Asal Usul Ragunan
Hal yang sama juga dilakukan oleh seorang orientalis Belanda, Snouck Hurgronje, yang sampai kini masih banyak dibicarakan. Snouck yang ditugasi pemerintah kolonial untuk meredam kebangkitan Islam pada abad ked-19, juga melakukan tugasnya dengan memakai kedok. Dengan masuk agama Islam Snouck berhasil pergi ke Tanah Suci dan mengibuli ulama-ulama Betawi.
Dalam menghadapi Islam, menurut orientalis Belanda ini, harus dipisahkan Islam sebagai agama dan politik. Terhadap masalah agama, pemerintah kolonial disarankan untuk bersikap netral.
BACA JUGA: Humor: Gus Dur Tahu Niat Pelawak Kirun Ingin Colong Amplop Kiai, Padahal Niatnya Dalam Hati
Sedangkan terhadap politik dijaga benar datangnya pengaruh dari luar semacam Pan Islam. Apalagi, sebelumnya, pemerintah Hindia Belanda menghadapi perlawanan oleh kelompok-kelompok Islam seperti dalam Perang Paderi (1821-1827),Perang Diponegoro (1825-1830), dan Perang Aceh (1873-1903).
Bagi Snouck dan pemerintah Belanda musuh kolonialisme bukanlah Islam sebagai agama, melainkan Islam sebagai doktrin politik. Apalagi pada masa itu orang Islam di negeri ini memandang agamanya sebagai titik identitas yang melambangkan perlawanan terhadap pemerintah Kristen dan orang asing.
.
TONTON VIDEO PILIHAN:
.
BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
> Download Minecraft PE 1.19.11 Paling Baru di Sini: Legal, Aman, dan Cepat
> Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja
> Bolehkah Makan Nasi Berkat dari Acara Tahlilan? Halal Bisa Jadi Haram
> Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"
> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah
> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah
> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.