---

Sebelumnya warganet dilarang mengetik "Gurun Sahara" di Google Maps. Larangan ini disampaikan para pengguna TikTok hingga menjadi trending di sejumlah media sosial, termasuk Google Trend.

Gurun Sahara adalah sebuah padang pasir terbesar di dunia yang membentang di 10 negara di sebelah utara Afrika. Gurun ini sudah berusia 2,5 juta tahun.

BACA JUGA: Bagaimana RT dan RW di Jakarta Terbentuk?

Lalu apa alasan para pengguna TikTok melarang mencari kata kunci "Gurun Sahara" di Google Maps? Usut punya usut, ternyata viralnya larangan tersebut karena seorang pengguna Google Maps mengunggah foto dirinya sedang tanpa busana. Informasi itu disampaikan salah satu pengguna TikTok dengan akun @A******G. "Cari di Google Maps Gurun Sahara ada apaan?" kata dia.

Setelah dicari tahu, ternyata setelah sejumlah pengguna TikTok yang penasaran mengetik "Gurun Sahara" di kolom pencarian Google Maps, muncul sebuah foto yang mengandung unsur pornografi. Terlihat foto seorang pria yang sedang berhubungan badan. Foto itu pun sempat heboh, namun pada Ahad pagi foto itu sudah dihapus dan tidak ditemukan lagi.

BACA JUGA: Anak Jaksel Kudu Tahu, Kebayoran Baru Dulunya Hanya Kota Satelit Kini Jadi Daerah Elite

"Anjayyyy... Nyari "Gurun Sahara", keluarnya bapak² bugil. Astaga kaget saiyah," tulis seorang warganet di kolom komentar Google.

Hingga kini, larangan mencari Gurun Sahara di Google Maps masih ramai dibicarakan warganet di sejumlah media sosial. Tak terkecuali TikTok yang pertama kali meramaikan informasi tersebut.

JANGAN LEWATKAN ARTIKEL MENARIK LAINNYA:> Humor Gus Dur: Jenderal Orba Menang Lomba Tebak Umur Mumi, Caranya Dipukulin Sampai Ngaku Sendiri

> Sejarah Sumpit yang Diharamkan Dipakai Umat Islam untuk Makan

>Tak Perlu Pakai Pawang, Begini Cara Muhammadiyah Cegah Hujan

> Pawang Hujan Mandalika, Ustadz Khalid Basalamah: Pawang Hujan Itu Dukun, Haram Hukumnya dalam Islam

> Humor Gus Dur: Gara-Gara Dikirimi PSK, Gus Dur Terpaksa Tidur di Sofa

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.