Home > Sejarah

Riwayat Jalan Alternatif Cibubur, Lokasi Truk Tangki Pertamina yang Tabrak 11 Orang Hingga Tewas

Jalan Alternatif Cibubur menghubungkan Jakarta dengan Jonggol, Jawa Barat.
Kecelakaan Maut Truk Tangki Pertamina. Kecelakaan terjadi di Jalan Alternatif Cibubur, Senin (19/7/2022) saat sebuah truk tangki Pertamina menabrak dua mobil dan 10 sepeda motor dan mewaskan 11 orang. Foto: Republika.
Kecelakaan Maut Truk Tangki Pertamina. Kecelakaan terjadi di Jalan Alternatif Cibubur, Senin (19/7/2022) saat sebuah truk tangki Pertamina menabrak dua mobil dan 10 sepeda motor dan mewaskan 11 orang. Foto: Republika.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Jalan Alternatif Cibubur sejak dulu disebut jalur tengkorak lantaran sering terjadinya kecelakaan. Terbaru adalah sebuah sebuah mobil truk tangki yang membawa bahan bakar minyak milik Pertamina dengan nomor polisi B 9598 BEK menabrak dua mobil dan 10 motor di Jalan Alternatif Transtyogi Cibubur, Senin (18/7/2022) sore. Sebelas orang dilaporkan meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.

Dalam catatan Korlantas, kecelakaan sering terjadi di lokasi tersebut lantaran kondisi jalan yang menurun dan terdapat lampu merah di ujung turunan di gerbang masuk Citra Grand Cibubur. Saat kecelakaan, truk tangki Pertamina mengarah ke Cileungsi yang saat itu kondisi jalan sedang padat kendaraan. Kondisi jalan yang menurun membuat kendaraan truk tangki Pertamina diduga blong sehingga kecelakaan maut pun terjadi.

BACA JUGA: Spesifikasi Pistol Glock 17 yang Dipakai Bharada E untuk Habisi Brigadir J

Jalan Alternatif Cibubur adalah nama lain Jalan Transyogi yang memiliki panjang 10 kilometer. Jalan yang diambil dari nama Gubernur Jawa Barat Yogie S Memet, sebagai penggagasnya tersebut, melintasi dua provinsi dan empat kabupaten/kota, yakni Jakarta Timur, Depok, Bekasi, dan Bogor.

Pembangunan jalan tersebut dimulai 1987 untuk menghubungkan Jalan Raya Cibubur dengan wilayah Jonggol. Jalan tersebut dibangun untuk mempersingkat jarak antara DKI Jakarta dengan Jonggol di Kabupaten Bogor yang sebelumnya harus melalui Cimanggis (via Pekapuran - Gunung Putri), Bekasi (via Rawalumbu - Bantargebang) atau jalan sempit yang melewati Jembatan Ciangsana.

BACA JUGA: Banjir Jakarta Warisan 66 Gubernur Jenderal Hindia Belanda

Wacana pemindahan Ibu Kota Indonesia ke Jonggol pada 1997 membuat jalan tersebut semakin ramai. Karena itu sempat ada wacana Pemerintah Orde Baru akan memperlebar jalan tersebut menjadi 10 jalur dan menaikan statusnya menjadi jalan nasional. Sayangnya rencana itu tidak berjalan karena keburu Presiden Soeharto tumbang.

Meski gagal menjadi jalan nasional, Jalan Alternatif Cibubur selalu macet. Kemacetan terjadi seiring dengan pesatnya pembangunan perumahan atau gedung-gedung di Cibubur.

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
> Humor Gus Dur: Perbedaan NU dan Muhammadiyah Tentang Negara Islam dan Ajaran Rasulullah

> MP3 Juice Bikin Download Video YouTube Jadi Lagu Makin Mudah

> Humor Gus Dur: Ziarah Kubur Malam-Malam Malah Diteriakin Setan

> Download WhatsApp GB (GB WA) Terbaru: Banyak Fitur Baru, Cepat, Mudah, dan Anti-banned

> Humor Gus Dur: Perbedaan NU dan Muhammadiyah Tentang Negara Islam dan Ajaran Rasulullah

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

× Image