KURUSETRA -- Salam Sedulur.. Saat menjadi presiden, KH Abdurrahman Wahid membuka pintu Istana Negara seluas-luasnya. Sehingga rakyat dari berbagai kalangan bisa bertandang ke Istana, termasuk ulama dari penjuru Indonesia.

Diceritakan dalam edisi "ini kacangku" yang diambil dari Buku Ger-Geran Bersama Gus Dur karya Hamid Basyaib dan Fajar W. Hermawan, Presiden keempat RI, Gus Dur mendapatkan tamu yakni sejumlah ulama dan kiai dari penjuru Indonesia.

BACA JUGA: Ternyata Arti Kata PMO yang Viral di TikTok Berkaitan dengan "Kepuasaan Sesaat"

Kedatangan para penyambung dakwah Rasulullah tersebut untuk bersilaturahim dengan Presiden Gus Dur yang juga seorang kiai. Setelah datang, bersalaman, Gus Dur mengajak mereka berbincang ngalor-ngidul dengan pembahasan yang tak jelas arahnya.

Obrolan Gus Dur dan para kiai juga tidak terlepas dari cerita-cerita keangkeran yang selama ini dirasa di istana presiden. Namun, di tengah-tengah obrolan, tiba-tiba Gus Dur dengan cemilan kacang. Ia pun memanggil ajudannya Arifin Junaidi membeli kacang.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Pelaku Bom Bunuh Diri Nyesel Ketemu Bidadari Tapi Kepalanya Ditahan Polisi