Kenalan dengan Mirah, Gadis Betawi yang Dijuluki Singa Betina dari Marunda

Pertunjukan Teater "Jawara Langgam Hati dari Marunda" yang diangkat dari legenda Mirah, Singa Betina Marunda. Foto: Tangkapan Layar.
Pertunjukan Teater "Jawara Langgam Hati dari Marunda" yang diangkat dari legenda Mirah, Singa Betina Marunda. Foto: Tangkapan Layar.

CERITA ABAH: Artikel ini adalah warisan berupa tuturan dari sejarawan sekaligus wartawan senior (Almarhum) Alwi Shahab kepada kami dan kami tulis ulang. Selamat Menikmati.

KURUSETRA — Salam Sedulur… Kini banyak peristiwa kejahatan menimpa kaum wanita. Lebih-lebih pada malam hari, kaum wanita, ketika naik taksi, sering jadi korban penodongan. Termasuk para ibu rumah tangga ketika kediamannya disatroni perampok.

Karena itu, di masyarakat Betawi terdahulu tradisi ‘maen pukulan’ atau pencak silat sudah mendarah daging termasuk di kalangan kaum wanita. Mereka belajar ‘maen pukulan’ dari jurus dasar sampai jurus pamungkas.

BACA JUGA: Undang Ustadz Syafiq dan Ustadz Khalid Basalamah, Aparat Larang Seluruh Kajian di Muslim Life Fair

Dalam cerita-cerita rakyat Betawi kerap kali muncul jago-jago dari kaum perempuan. Mereka dengan gagah membela rakyat tertindas, menentang pemimpin yang zalim, dan menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.

Salah satu pendekar silat wanita yang cukup dikenal adalah Mirah, yang memperoleh gelar ‘singa betina dari Marunda’ berkat keberanian dan kelihaiannya main giksaw. Mirah, dalam terminologi gender, bukan seorang tokoh emansipasi namun seorang pejuang dalam arti sebenarnya.

BACA JUGA: Roti Buaya Lambang Setia Sehidup Semati Pengantin Betawi


Kampung Marunda, di tepi pantai yang pernah menjadi salah satu markas balatentara Islam Mataram ketika menyerang Batavia (1628-1629), sejak dulu memiliki banyak pejuang yang bergabung dengan Mataram melawan Kompeni. Bahkan, di sini terdapat Masjid Al-Alam, yang menurut cerita dibangun oleh pasukan Falatehan ketika mengusir Portugis dari Sunda Kalapa.

Ketika terjadi revolusi (perang kemerdekaan) melawan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) yang datang ke Indonesia setelah proklamasi 17 Agustus 1945 dengan mendompleng Sekutu (Inggris), rakyat Marunda banyak menjadi korban dalam mempertahankan kemerdekaan. Mirah, serta kawan-kawan wanitanya, ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan. Karena keberaniannya inilah yang menyebabkan dia diberi gelar ‘singa betina dari Marunda’.

BACA JUGA: Cak Nun: Yang Mengatur Hujan Bisa Tuhan, Wakil-Wakil Tuhan, atau Makhluk Seperti Jin dan Manusia

Memang tidak banyak diketahui cerita tentang Mirah. Dalam buku Beksi Maen Pukulan Khas Betawi, dua seniman Yahya Andi Saputra dan H Irwan Syafi’ie sedikit mengangkat tokoh wanita ini, di samping sejumlah pemain silat lainnya.

Di samping Mirah, ada lagi pejuang perempuan Betawi yang juga ahli ‘maen pukulan’. Dia adalah Nyi Mas Melati dari Tangerang. Di kota sebelah barat Jakarta ini, juga pada revolusi fisik (1945), dia tidak gentar berada di garis depan melawan pasukan NICA.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Marbot Adzan Subuh Jam 9 Pagi, karena Adzan Jam 5 tidak Ada yang ke Masjid


Seperti juga Mirah, pada saat revolusi sejumlah wanita aktif membantu para pejuang di garis depan. Sekalipun hanya sebagai pensuplai makanan dan obat-obatan.

BACA JUGA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
>
Sama-Sama Ditolak GP Ansor dan Bermarga Basalamah, Apakah Ustadz Khalid dan Ustadz Syafiq Kakak Adik
>
Humor Gus Dur: Kiai Sepuh Kelelahan Diajak Istrinya Maraton "Bunuh Orang Kafir" di Malam Pertama
>
Siapa Sebenarnya Sarinah, Sampai-Sampai Namanya Jadi Nama Mal Pertama di Indonesia
>
Humor Gus Dur: Diperintahkan Kiai Puasa Satu Tahun, Malah Puasa Setengah Hari
> Sujiwo Tejo: Indonesia Mayoritas Muslim Kenapa Harus Ada Logo Halal, Tapi Enggak Ada Logo Haram?
> Setelah Wayang, Kini Nasi Padang yang Diharamkan
> Humor Gus Dur: Cak Nun Batal Temani Soeharto Tobat Gara-Gara Dikerjain Gus Dur

TONTON VIDEO PILIHAN UNTUK ANDA:

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.