
KURUSETRA — Salam Sedulur… Kerajaan Arab Saudi membongkar makam di Komplek Pemakaman Ma'la, Mekkah setiap empat tahun sekali. Tahun ini sejumlah makam yang sudah berusia empat tahun pun dibongkar, salah satunya makam ulama Indonesia, KH Maimoen Zubair (Mbah Moen). Namun, setelah dibongkar, jasad Mbah Moen dilaporkan masih utuh meski sudah empat tahun dikebumikan.
Mbah Moen meninggal pada Selasa, 5 Agustus 2019 di Makkah Al-Mukarramah saat menjalani ibadah haji. Artinya sudah hampir empat tahun Mbah Moen meninggal dunia. Sebelum kabar jasad Mbah Moen masih utuh, kabar menggembirakan juga disampaikan Ustadz Adi Hidayat (UAH). Saat itu UAH berziarah ke makam Mbah Moen di Ma'la.
Saat berziarah ke makam Mbah Moen bersama sejumlah teman, UAH menceritakan mencium wangi harum. "Saya bersaksi demi Allah, Anda boleh catat kalimat saya ini. Saya kemarin waktu ke Mekkah, Alhamdulillah Allah tunjukkan beberapa (kebaikan)," kata UAH dalam suatu pengajian.
.
BACA JUGA: 3 Ulama Indonesia yang Jadi Imam di Masjidil Haram Mekkah
UAH saat itu berziarah ke Pemakaman Ma'la, termasuk ke makam KH Maimun Zubair dan ibunda umat Islam Sayyidah Khadijah radhiyallahu anha. Saat berdoa kebaikan di makam Mbah Moen, UAH mencium wangi yang sangat harum.
"Ini tidak apa-apa disampaikan, memang saya mengalami dan saya menyampaikan. Begitu saya melewati pemakaman lalu di makamnya itu (makam Mbah Moen) kemudian kita di situ berdoa kebaikan. Kita kalau (mendoakan) sama ulama nggak mungkin meminta ampunan, adabnya begitu, tapi tambahan kemulian, tambahkan cahaya. Dan setelah itu selesai (berdoa)," kata UAH merawikan.

BACA JUGA: Polemik Wayang Haram, Mbah Moen: Cerita Pewayangan Selipkan Keteladanan
Usai berdoa, UAH mencium wangi harum dari makam Mbah Moen…

WANGI DARI MAKAM MBAH MOEN
Usai berdoa, UAH mencium bau harum di sekitarnya yang diyakini berasal dari makam Mbah Moen. "Setelah selesai itu tercium bau harum. Yang saya dapat wangi," ucap ulama Muhammadiyah tersebut.
"Saya sampai bertanya kepada teman, antum pakai parfum apa, dijawab gak ada. Wangi makamnya (Mbah Moen)."
BACA JUGA: 5 Keutamaan dan Manfaat Membaca Surah Al Baqarah Ayat 255 (Ayat Kursi)
UAH mengaku saat itu berziarah di waktu yang dilarang untuk berkunjung. Karena menurut UAH, waktu untuk berkunjung di Pemakaman Ma'la adalah ba'da Shalat Shubuh dan ba'da Sholat Ashar. Karena itu menurut UAH tidak mungkin kalau ada yang memberikan minyak wangi ke makam Mbah Moen di waktu itu.
"Ndak mungkin (kalau ngasih minyak wangi), walaupun ada tuh kena panas selesai (hilang) gitu. Ini waktunya datang ke situ ditolak atau bukan waktu kunjungan," ucap UAH.
Siapa Mbah Moen sebenarnya…

PROFILE KH MAIMOEN ZUBAIR (MBAH MOEN)
Mbah Moen adalah seorang ulama kelahiran Rembang pada 28 Oktober 1928. Selain sebagai ulama, Mbah Moen pernah menjadi politikus Partai Persatuan Pembangunan dan pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Rembang selama tujuh tahun, dan menjadi anggota MPR mewakili Jawa Tengah selama tiga periode.
Setelah tidak menjadi anggota dewan, Mbah Moen fokus mengurus dan menjadi pengasuh tertinggi Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang. Ia juga masih menjabat sebagai Ketua Majelis Syariah PPP hingga ia wafat.
BACA JUGA: Jangan Terlalu Sibuk Mengejar Dunia, Gunung-Gunung di Mekkah Arab Saudi Sudah Menghijau
.
Mbah Moen meninggal dunia usai Sholat Subuh pada 6 Agustus 2019 pukul 04.30 waktu setempat di Rumah Sakit An-Nur Mekkah. Tidak ada gejala beliau sakit karena malam sebelumnya beliau menerima kunjungan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Dr. Agus Maftuh Abegebriel.
Mbah Moen dimakamkan pada tanggal yang sama, di Ma'la, Mekkah. Makamnya berdekatan dengan makam guru beliau, Sayyid Alawi al-Maliki al-Hasani dan makam istri Rasulullah, Khadijah.
BACA JUGA: Mengapa Orang Muhammadiyah tidak Tahlilan?
.
BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
> Kiai Tampar Anggota Banser: Kiai Gak Dijaga Malah Gereja yang Dijaga!
> GP Ansor Bantah Anggota Banser Lecehkan Tsamara Amany: Fotonya Dicatut
> Humor Gus Dur: Pastor Lega Dikira Gak Jadi Diterkam Harimau, Ternyata Harimaunya Lagi Baca Doa Makan
> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah
> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU
> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama
> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab
> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan
> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.
