11 Falsafah Hidup Orang Jawa yang Bikin Hidup Bahagia

Orang Jawa memiliki falsafah hidup yang dipegang teguh dan ajarkan kepada anak turunan. Foto: Republika.
Orang Jawa memiliki falsafah hidup yang dipegang teguh dan ajarkan kepada anak turunan. Foto: Republika.

KURUSETRA — Salam Sedulur… Masyarakat Indonesia memiliki falsafah atau filosofi hidup yang dipegang teguh warganya. Budaya Jawa salah satu yang memiliki falsafah hidup yang masih dipegang teguh masyarakatnya yang terbentuk menjadi sebuah kebudayaan.

Falsafah Jawa memiliki makna yang dalam. Bagi Sedulur yang berdarah Jawa pasti diminta para orang tua untuk mengikuti falsafah hidup para leluhurnya.

1. Alon-alon waton kelakon
Makna dari falsafah ini adalah jangan terburu-buru. Memang orang Jawa terkenal dengan istilah pelan asal selamat. Mungkin terdengar sederhana, tetapi punya makna mendalam karena diminta untuk berhati-hati, waspada, dan ulet dalam berusaha menjalani kehidupan.

.

BACA JUGA: Asal Usul Tradisi Tahlilan dan Yasinan di Malam Jumat, Cara Wali Songo Dakwahkan Islam di Tanah Jawa

2. Urip iku urup
Hidup harus berguna untuk orang lain, terutama orang-orang di sekitar. Falsafah ini mengajarkan agar sering berbagi sehingga di dalam kehidupan memiliki manfaat. Hidup harus menyala.

3. Aja gumunan, aja getunan, aja kagetan, aja aleman
Jangan mudah heran, mudah menyesal, mudah terkejut, dan manja. Filosofi ini mengajarkan orang Jawa untuk menerima keadaan sehingga tidak membuat masalah untuk diri sendiri dan orang lain.

BACA JUGA: Mitos Gerhana Bulan Bikin Orang Jawa Ketakutan


Orang Jawa memiliki falsafah hidup yang dipegang teguh dan ajarkan kepada anak turunan. Foto: Republika.
Orang Jawa memiliki falsafah hidup yang dipegang teguh dan ajarkan kepada anak turunan. Foto: Republika.

4. Sapa nandur, bakalan ngunduh
Orang Jawa percaya karma, karena itu falsafah siapa yang menanamkan kebaikan akan mendapatkan hasil yang baik pula. Karena itu orang Jawa percaya, jika banyak menanamkan kebaikan akan mendapatkan balasannya suatu hari nanti.

5. Ojo kuminter mundak keblinger, ojo cidro mundak ciloko
Orang Jawa diajarkan untuk tetap rendah hati, sehingga diminta untuk tidak merasa paling pintar agar tidak salah arah. Jangan suka berbuat curang jika tidak mau celaka.

BACA JUGA: Segudang Makna Tedak Siten, Ritual Pertama Kali Bayi Turun Tanah dalam Budaya Jawa

.

6. Nerimo ing pandum
Ikhlas bagi orang Jawa adalah pelajaran pertama dalam hidup. Orang Jawa diminta ikhlas menjalani kehidupan sehingga tidak menjadikan diri serakah.

7. Ngunduh wohing pakarti
Semua orang akan mendapatkan akibat dari segala perilakunya sendiri. Jadi, kita tidak perlu menyalahkan dan mencari kesalahan orang lain karena bisa saja itu adalah akibat dari apa yang kita lakukan sendiri. Jadi, kita harus ingat untuk berhati-hati dalam betindak.

BACA JUGA: Orang Jawa Takut Gerhana Gara-Gara Batara Kala


Orang Jawa memiliki falsafah hidup yang dipegang teguh dan ajarkan kepada anak turunan. Foto: Republika.
Orang Jawa memiliki falsafah hidup yang dipegang teguh dan ajarkan kepada anak turunan. Foto: Republika.

8. Ngluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake, sekti tanpa aji-aji, sugih tanpa bandha
Menyerbu tanpa bala tentara, menang tanpa merendahkan, kesaktian tanpa ajian, kekayaan tanpa kemewahan merupakan arti dari filosofi ini. Orang Jawa diajarkan untuk menjadi pemberani walaupun harus berjuang sendirian. Karena itu orang Jawa yang merantau ulet dalam bekerja sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. Selain itu orang Jawa pandai bersyukur dan selalu menjaga wibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan, kekayaan, atau keturunan.

9. Ajining diri saka lathi, ajining raga saka busana
Petuah para leluhur orang Jawa adalah anak keturunannya harus pandai menjaga kehormatan diri, baik dari lisan atau pakaian. Karena penampilan dan ucapan mempengaruhi penilaian orang lain kepada diri kita.

BACA JUGA: Apa Alasan Raden Saleh Membuat Lukisan Tandingan Penangkapan Pangeran Diponegoro?

.

10. Becik kethitik ala ketara
Kebaikan akan terlihat dan kejahatan juga akan terlihat. Karena itu, orang Jawa diajarkan selalu berbuat baik sebanyak-banyaknya. Karena perbuatan buruk bisa saja terbongkar walau sudah disembunyikan, kecuali atas kebaikan Tuhan.

11. Sak bejo-bejone wong kang lali isih bejo wong kang eling lan waspodo
Orang yang paling beruntung adalah yang selalu ingat kepada Tuhan. Petuah ini disampaikan orang Ronggowarsito.

BACA JUGA: Orang Muhammadiyah Ternyata Juga Yasinan, Begini Cara Praktiknya

.

BACA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:

> Gula Tanah Jawa Selamatkan Belanda dari Kebangkrutan Pasca-Perang Diponegoro

> Y2Mate: Download Video YouTube Convert Menjadi Lagu (MP3), Aman, Gratis, Gampang

> YTMP3 Converter: Download Lagu MP3 dari YouTube, Aman, Gampang tanpa Instal Aplikasi di HP, Gratis

> FreeMP3Downloads: Gratis Download Lagu MP3 dan MP4, Cukup Ketik Judul Lalu Save di HP

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

> Download Lagu MP3 Gratis dari YouTube Pakai MP3 Juice Lalu Simpan di HP: Cepat dan Mudah

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.