Patung Dewa Hermes Berusia Satu Abad Nyemplung ke Kali Harmoni

Patung Dewa Hermes yang berada di Museum Sejarah Jakarta. Foto: Kurusetra 
Patung Dewa Hermes yang berada di Museum Sejarah Jakarta. Foto: Kurusetra

KURUSETRA — Salam Sedulur.. Patung Dewa Hermes, satu dari 12 Dewa Olimpus dalam mitologi Yunani ini berdiri kokoh dengan satu tangannya menghujam langit di taman belakan Museum Sejarah Jakarta atau yang lebih dikenal dengan nama Museum Fatahillah.

Dalam mitologi Yunani, Dewa Hermes adalah anak Dewa Zeus. Hermes adalah dewa bagi para pedagang, pejalan kaki, dan atlet. Dia digambarkan seperti sedang berlari dan menjadikannya sebagai simbol dari kecepatan.

BACA JUGA: Gara-Gara Kamar Hotelnya Didatangi PSK, Gus Dur Terpaksa Tidur di Sofa

.

Patung Hermes yang menjadi salah satu koleksi Museum Sejarah Jakarta punya sejarah panjang. Patung berbahan campuran perunggu dan tembaga ini dibuat pada abad ke-18 dan merupakan milik orang Jerman bernama Karl Wilhelm Stolz. Pria Jerman yang berprofesi sebagai pedagang itu pada akhirnya menjadi warga negara Belanda.

Stolz memiliki toko bernama ‘Jenny & Co’ yang menjual barang logam dan barang pecah belah dari Geislingen. Dia membeli patung Dewa Hermes sekitar tahun 1902.

BACA JUGA: Saking Hebatnya, Jamaah Haji Indonesia Bikin Setan Sampai Jengkel, Ini Alasannya

Patung Dewa Hermes sebenarnya barang dagangan Stolz, tapi karena terlalu cinta, patung itu ditaruh di halaman rumahnya di daerah Meester Cornelis (sekarang Jatinegara). Jatinegara yang dipopulerkan Pangeran Jayakarta diambil dari akar kata frasa 'Jatina Nagara' yang artinya Negara Sejati).

Patung Dewa Hermes dihadiahkan kepada…


Patung Dewa Hermes yang berada di Museum Sejarah Jakarta. Foto: Kurusetra 
Patung Dewa Hermes yang berada di Museum Sejarah Jakarta. Foto: Kurusetra

NYEMPLUNG KE KALI HARMONI

Kembali ke Stolz, pria yang meninggal dunia dalam penjara Jepang dan dimakamkan di Semarang pada akhir Maret 1945. Patung Dewa Hermes akhirnya dihadiahkan Stolz kepada Pemerintah Hindia Belanda sebagai tanda terima kasih.

Patung yang memiliki berat 120 kg dan tinggi sekitar 2 meter itu oleh Pemerintah Hindia Belanda diletakkan di atas Jembatan Harmoni, sebuah jembatan yang menjadi simol gembang masuk daerah kekuasaan Belanda sekaligus menghubungkan wilayah kota dengan luar kota Batavia kala itu.

BACA JUGA: Cerita Gus Dur Jailin Kiai Gontor, Lap Gelas Pakai Celana Dalam, Aduk Kopi Pakai Sikat Gigi

.

Sayangnya, patung tersebut tidak terurus hingga sempat hilang dicuri. Bahkan Patung Dewa Hermes sempat nyemplung ke Kali Harmoni.

Karena itu guna menghindari pencurian dan agar lebih mudah dirawat, sehak 1999 hingga sekarang patung asli Dewa Herms dipindahkan ke Museum Sejarah Jakarta, Kota Tua. Jika Sedulur melihat patung Dewa Hermes di Jembatan Harmoni itu hanyalah replikanya.

BACA JUGA: Dilarang Satpam Merokok di Hotel, Kiai NU: No Smoking Artinya Nahdatoel Oelama Merokok

.

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
>
Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja

> Bolehkah Makan Nasi Berkat dari Acara Tahlilan? Halal Bisa Jadi Haram

> Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"

> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah

> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU

> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.