
KURUSETRA — Salam Sedulur.. Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir menyampaikan kesiapan Muhammadiyah untuk meluaskan gerakannya ke bumi Timor Leste. Pernyataan itu disampaikan Prof Haedar saat Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerima kunjungan Presiden Republik Demokratis Timor Leste, Jose Ramos Horta, di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat (20/7/2022).
Presiden Ramos Horta datang bersama Menteri Luar Negeri Adaljiza Albertina Xavuer, Duta Besar Filomeno Aleixo, beserta perwakilan parlemen Timor Leste. Selain Prof Haedar kunjungan itu juga disambut Ketua PP Muhammadiyah Syafiq Mughni dan Muhadjir Effendy, serta Sekretaris Umum Abdul Mu’ti.
BACA JUGA: Presiden Timor Leste Usulkan Muhammadiyah dan NU Raih Nobel Perdamaian
Prof Haedar menjelaskan, Muhammadiyah bergerak di bidang pendidikan dan kesehatan serta peran-peran kemanusiaan memiliki kesamaan pandangan dengan Presiden Ramos Horta.
"Kami yang bergerak di bidang pendidikan dan kesehatan dan peran-peran kemanusiaan menyatakan satu pandangan, di mana yang mulia Presiden begitu menaruh perhatian pada persoalan-persoalan perdamaian dan kemanusiaan global, sehingga akan terus meningkatkan usaha kerja sama yang baik kami lakukan sebagai organisasi nongovernment dengan pemerintah Timor Leste. Dan mudah-mudahan kami ke depan bisa buka cabang atau organisasi sister dan membuka lembaga pendidikan,” kata Haedar menjelaskan.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Perbedaan NU dan Muhammadiyah Tentang Negara Islam dan Ajaran Rasulullah
Ramos-Horta menyampaikan apresiasi atas hubungan baik dengan Muhammadiyah. Menurutnya, Timor Leste sebagai negara yang berkomitmen untuk menyuarakan perdamaian dunia, perlu kerja sama dengan organisasi moderat seperti Muhammadiyah.
“Pertemuan kami ini untuk mengeksplorasi pemahaman dengan Muhammadiyah dan bagaimana Timor Leste dan Muhammadiyah dapat bekerja bersama dan menguatkan persahabatan antara Indonesia dan Timor Leste dalam mempromosikan persaudaraan antar manusia di seluruh dunia,” ujarnya.
Presiden Ramos-Horta menyampaikan rasa hormat dan rasa syukur atas jalinan kerja sama dengan Muhammadiyah. “Ini menjadi kehormatan bagi kami untuk mengunjungi Muhammadiyah, serta untuk mengeksplorasi kerja sama lebih lanjut, dan bagaimana Muhammadiyah, NU, Indonesia dan Timor Leste bisa bekerja lebih banyak bersama-sama,” ucap Ramos Horta.
BACA JUGA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
> Podcast: Sejak Kapan Tradisi Membeli Baju Baru Lebaran di Indonesia Dimulai?
> Habib Rizieq Shihab (HRS) Pernah Ditanya Sang Ayah: Kalau Sudah Besar Mau Jadi Jagoan atau Ulama?
> Humor Gus Dur: Nasabah Protes Kartu ATM-nya Macet, Ternyata karena Dilaminating Kayak KTP
> Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja
> Humor Gus Dur: Anggota DPR Dipanggil Prof, Dikira Profesor Ternyata Provokator
> 3 Ulama Indonesia yang Jadi Imam di Masjidil Haram Mekkah
> Pendeta Saifudin Ibrahim Sebut Gus Dur tidak Pernah Sholat
> Berburu Janda Pejabat Belanda di Batavia, Orang Tionghoa Cari PSK di Mangga Besar
> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab
> Humor Gus Dur: Pendeta Baptis Mobil Kiai, Dibalas Kiai Sunat Motor Pendeta
> Asal Usul Nama-Nama Tempat di Jakarta: Dari Ancol Sampai Kampung Ambon
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.
