Bertemu Ustadz Khalid di Arafah, Gus Miftah: Allah yang Atur, Bertemu di Hari dan Tempat yang Baik

Ustadz Khalid dan Gus Miftah silaturahim di Arafah. Sempat bersilang pendapat tentang wayang kulit haram, Ustadz Khalid Basalamah dan Gus Miftah dipertemukan Allah di Padang Arafah. Keduanya telihat akrab, tidak ada dendam, bahkan saling melempar senyum dan berpelukan. Foto: Tangkapan Layar.
Ustadz Khalid dan Gus Miftah silaturahim di Arafah. Sempat bersilang pendapat tentang wayang kulit haram, Ustadz Khalid Basalamah dan Gus Miftah dipertemukan Allah di Padang Arafah. Keduanya telihat akrab, tidak ada dendam, bahkan saling melempar senyum dan berpelukan. Foto: Tangkapan Layar.

KURUSETRA — Salam Sedulur… Gus Miftah bertemu dengan Ustadz Khalid Basalamah saat pelaksanaan puncak haji atau wukuf di Padang Arafah, Arab Saudi, Jumat (8/7/2022). Keduanya saling berbincang dan melempar senyum sebelum akhirnya berpelukan.

Dalam akun Instagramnya, Gus Miftah memposting foto yang memperlihatkan pertemuannya dengan Ustadz Khalid. Menurut Gus Miftah pertemuan tersebut karena sudah diatur oleh Allah. Di hari yang baik, bulan yang bai, dan tempat yang baik.

"Suatu senja di arofah. Allah yang Atur, Allah yang design, Allah yang pertemukan di tempat yang baik. Hari yang baik, Momment yang Baik, Bulan yang baik, Dan komentar lah yang baik," tulis keterangan foto yang diunggah akun @gusmiftah.

BACA JUGA: Di Tenda Bertuliskan Haji Impian, Ustadz Khalid Basalamah Memeluk Gus Miftah di Padang Arafah

Gus Miftah menyebut pertemuannya dengan Ustaz Khalid merupakan ajang saling bertoleransi dan berintrospeksi diri. “Pentingkan introspeksi, bukan interpretasi. Mawas diri, bukan harga diri. Toleransi bukan arogansi. Amanah, bukan amarah. Meminta maaf, bukan meminta perhatian,” tulis Gus Miftah.

Ia pun tak lupa berterima kasih atas silaturahim tersebut. "Terima kasih Ustadz @khalidbasalamahofficial atas silaturrohminya."

Sontak saja unggahan tersebut mendapatkan respon positif dari netizen. Tidak sedikit yang bersyukur dengan pertemuan tersebut meski Ustadz Khalid dan Gus Miftah pernah beda pendapat soal wayang haram sebelumnya.

BACA JUGA: Download Video YouTube Jadi MP3 (Lagu) Lebih Mudah dan Cepat Pakai MP3 Juice, Begini Caranya


POLEMIK WAYANG HARAM
Polemik wayang haram bermula dari ancaman Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Wilayah Banyumas Raya bakal melaporkan Ustadz Khalid Basalamah ke Bareskrim Mabes Polri terkait dengan viralnya video ceramah di media sosial yang menyatakan wayang lebih baik dimusnahkan atau dihilangkan.

"Kalau hanya dinyatakan dilarang (dalam Islam), itu sudah biasa. Tapi dalam anak kalimat berikutnya ada ujaran 'lebih baik dimusnahkan', ini sangat menyakitkan kami," kata Koordinator Pepadi Wilayah Banyumas Raya, Bambang Barata Aji di Banyumas, Jawa Tengah, seperti dinukil dari Antara, Ahad (13/2/2022).

Ustadz Khalid Basalamah yang diacam akan dilaporkan ke polisi langsung mengklarifikasi sekaligus meminta maaf terkait video tersebut. Meski begitu, Ustadz Khalid menyampaikan jika tidak ada kata-kata darinya yang mengharamkan wayang dalam potongan video viral di media sosial tersebut.

BACA JUGA: Cak Nun: Wayang Itu Syirik Kalau Jadi Penyebab Menduakan Tuhan

Dalam akun resmi Instagramnya, @khalidsasalamahofficial, Senin (14/2/2022), Ustadz Khalid menegaskan dalam jawaban di potongan video yang viral tersebut, tidak ada kata-katanya yang mengharamkan wayang. Ia menyampaikan hanya mengajak agar menjadikan Islam sebagai tradisi.

"Video ini teman-teman kami buat untuk klarifikasi sekaligus permohonan maaf atas potongan pertanyaan yang diajukan salah satu cuma beberapa tahun baru di Masjid Blok M di Jakarta, dan sekaligus jawaban kami tentang masalah wayang," kata Ustadz Khalid.

"Saya akan coba mengklarifikasi jawaban kami, saya coba bagi menjadi tiga bagian saudaraku seimam juga sebangsa dan setanah air. Yang pertama adalah lingkupnya adalah pengajian kami dan jawaban seorang dai Muslim kepada penyanya Muslim. Itu dulu batasannya."

BACA JUGA: Sujiwo Tejo: Yang Belain Wayang Mungkin Hanya Ingin Gaduh

"Dan saya pada saat ditanyakan masalah wayang, saya mengatakan alangkah baiknya dan kami sarankan, kami sarankan agar menjadikan Islam sebagai tradisi jangan menjadikan tradisi sebagai Islam. Dan tidak ada kata-kata saya di situ mengharamkan," kata Ustad Khalid menegaskan.

"Saya mengajak agar menjadikan Islam sebagai tradisi, makna kata-kata ini juga kalau ada tradisi yang sejalan dengan Islam, tidak ada masalah dan kalau bentrok sama Islam ada baiknya ditinggalkan, ini sebuah saran."

BACA JUGA: Klarifikasi dan Minta Maaf, Ustadz Khalid: Tak Ada Kata-Kata Saya Haramkan Wayang


Gus Miftah pun saat itu ikut masuk ke dalam pusara konflik. Bahkan tidak sedikit pihak yang menyatakan Gus Miftah malah memperkeruh suasana setelah ia menggelar pertunjukan wayang yang berujung kepada pemukulan karakter wayang kulit bergambar Ustadz Khalid Basalamah.

Awalnya Gus Miftah mengajak masyarakat untuk menonton wayang dan tidak perlu tersinggung. “Wayangan yuk. Terima kasih untuk yg nyenggol² #wayang, itu jdi pemicu kami untk lbih mencintai budaya kami. Tdk usah tersinggung apalagi mrh, buktikan sja rasa cintamu terhadap wyng,” tulis Gus Miftah di akun Instagramnya @gusmiftah.

Gus Miftah juga mengajak masyarakat menyaksikan pertunjukan seni wayang di Pondok Pesantren Ora Aji, Jumat (18/2/2022). Ia berkata pegelaran wayang di Ponpes Ora Aji itu akan meningkatkan rasa cinta masyarakat ke wayang sebagai satu dari sekian banyak khas Indonesia. “Caranya? Ya nanggap lah bagi yang mampu, kawan² dalang trmsuk yg paling Trdmpk pandemi ini,” kata Gus Miftah.

Namun semuanya berubah saat Dalang Ki Warseno. Berlakon Begawan Lomana Mertobat, memainkan sebuah wayang yang penggambarannya mirip sosok Ustadz Khalid Basalamah. Wayang tersebut memiliki wajah mirip wajah Ustadz Khalid, lengkap dengan jenggot. Wayang yang digambarkan memakai baju jubah panjang berwarna merah jambu dengan peci warna senada itu dihajar dan memainkan karakter sedang menawar PSK.

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
> Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja

> Bolehkah Makan Nasi Berkat dari Acara Tahlilan? Halal Bisa Jadi Haram

> Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"

> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah

> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU

> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.