Kerajaan Islam Banten, Darah Daging Kesultanan Cirebon

Sunan Gunung Jati. Kerajaan Islam Banten berdiri setelah Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati datang dari Cirebon untuk mengislamkan Banten.
Sunan Gunung Jati. Kerajaan Islam Banten berdiri setelah Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati datang dari Cirebon untuk mengislamkan Banten.

KURUSETRA — Salam Sedulur… Berdirinya Kerajaan Islam Banten di mulai ketika Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati beserta 98 orang muridnya dari Cirebon berusaha mengislamkan Banten. Mengikuti jejak Nabi Muhammad saw, dengan akhlak mulia, penuh kesabaran dan ketekunan, dalam dakwahnya ia mendapatkan banyak pengikut. Di antaranya adalah bupati Banten dan hampir seluruh rakyatnya.

Bahkan, bupati mengawinkan putrinya dengan Syarif Hidayatullah. Dan, lahirlah Maulana Hasanuddin, yang kemudian menjadi sultan Banten pertama, setelah ayahnya diangkat sebagai Temanggung di Cirebon.

BACA JUGA: Kerajaan Banten Harus Dihancurkan atau VOC yang akan Lenyap

Maulana Hasanuddin pun meneruskan usaha ayahnya menyebarkan Islam. Berkat kelembutan hatinya, berbondong-bondonglah orang yang masuk Islam.

Menurut sejarawan Inggris, Arnold Toynbee, di antara para mualaf terdapat 800 orang petapa dan resi. Sehingga di Banten kala itu telah terbentuk masyarakat Islami. Hasanuddin mendirikan kota Banten dan istana Sorosowan pada 8 Oktober 1526, bertepatan 1 Muharam 933 H.

BACA JUGA: Cerita Mistik di Balik Pantangan Anak Keturunan Cirebon Makan Labu Hitam


Masjid Agung Banten, salah satu peninggalan Kerajaan Islam Banten.
Masjid Agung Banten, salah satu peninggalan Kerajaan Islam Banten.

Sebagaimana layaknya sebuah kota Islam, Banten Lama juga memiliki beberapa ciri seperti kota-kota Islam yang sezaman di bagian dunia. Di tengah kota terdapat alun-alun, yang digunakan bukan saja untuk kegiatan ketentaraan dan kesenian rakyat, tetapi juga sebagai pasar di pagi hari.

Istana Sorosowan terletak di bagian selatan alun-alun. Di sampingnya terdapat sebuah bangunan datar yang ditinggikan dan beratap, disebut srimanganti, yang digunakan sebagai tempat bertatap muka raja dengan rakyat.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Masih Krismon, Presiden Gus Dur Bikin Heboh karena Ingin Beli Pesawat Kepresidenan

Sedangkan di sebelah barat alun-alun didirikan sebuah masjid agung. Di masjid inilah para sultan menjadi iman, sekaligus khatib pada shalat Idul Fitri dan Idul Adha.

Penduduk Banten pada masa Maulana Hasanuddin, menurut sejarawan Prof Djajaningrat diperkirakan 70 ribu jiwa. Hal ini menunjukkan betapa padatnya kota ini. Sedangkan, menurut Cornelis de Houtman, ekspeditor pertama Belanda yang datang di Banten (1598), kota ini besarnya hampir sama dengan Amsterdam.

BACA JUGA: Wayang Arjuna Sigeger Dibuat dari Kulit Manusia, Warisan Keraton Cirebon

Karena kebesarannya di masa lalu itulah, menurut Tb Ismetullah melalui pertemuan akhir Syawal ini akan dicetuskan membangun kembali Pusat Kebudayaan Banten, dengan istananya. “Banten tidak perlu ditenggelamkan. Karena kalau tidak ada perhatian terhadap Banten, maka sama saja dengan pemerintah kolonial Belanda,” ujar sesepuh Keluarga Besar Kesultanan Banten itu.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Ditawari Harta Usai Tolong Diktaktor yang Tenggelam, Nelayan Malah Takut Punya Musuh

TONTON VIDEO PILIHAN UNTUK SEDULUR:

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
>
Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"

> Rektor ITK Singgung Manusia Gurun, Teringat Humor Gus Dur Tentang Unta Hewan Gurun yang Pendendam

> Kiai Tampar Anggota Banser: Kiai Gak Dijaga Malah Gereja yang Dijaga!

> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah

> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU

> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.