Soekarno-Hatta, Bestie Sehidup Semati, Sempat Berseberangan Tapi tidak Saling Dendam

Bung Karno dan Bung Hatta. Dua proklamator RI Soekarno-Hatta adalah dua sahabat sejati, yang meski sempat berseberangan tetapi tidak pernah menyimpan dendam. Foto: IST.
Bung Karno dan Bung Hatta. Dua proklamator RI Soekarno-Hatta adalah dua sahabat sejati, yang meski sempat berseberangan tetapi tidak pernah menyimpan dendam. Foto: IST.

KURUSETRA — Salam Sedulur.. Solichin Salam dalam buku Sukarno – Hatta menceritakan bagaimana akrabnya Muhammad Hatta dengan Soekarno. Ketika keduanya memimpin Indonesia, sempat berselisih, sampai menjelang ajal, Bung Karno dan Hatta adalah contoh nyata bestie sehidup semati.

”Hingga tiap surat yang akan ditandatanganinya ditolak sebelum ada paraf saya. Dan tiap keputusan yang saya ambil Bung Karno selalu menyetujuinya,” kata Hatta.

BACA JUGA: Soekarno: Cara Hatta Berjuang Baru Tercapai Bila Dunia Kiamat

I Wangsa Widjaya yang menjadi sekretaris pribadi Bung Hatta hingga tokoh ini meninggal dunia menyatakan, sekalipun sering terjadi beda pendapat tapi keduanya tidak pernah saling mendendam. Sebagai bukti Bung Hatta tidak dendam pada Bung Karno ialah peristiwa menjelang wafatnya presiden pertama RI ini.

Pada 19 Juni 1970, atau dua hari sebelum Bung Karno wafat, Bung Hatta dan Wangsawidjaja mengunjungi RSPAD Gatot Subroto untuk menjenguk Bung Karno. Setelah sebelumnya mereka dapat kabar dari Mas Agung (Dirut PT Gunung Agung), bahwa Bung Karno dalam keadaan gawat.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Ke Bioskop Disalami Semua Penonton, Salaman Belum Rampung Film Sudah Selesai

Sakitnya Bung Karno ini memang sangat dirahasiakan pemerintah. Karena itulah, Hatta sebelum membesuknya harus minta izin terlebih dulu kepada Pak Harto melalui Sekmil Jenderal Tjokropranolo.


Sesampainya Bung Hatta dan sekretarisnya ke RSPAD mereka mendapatkan Bung Karno sudah tidak sadarkan diri. ”Saya melihat Bung Hatta begitu sedih melihat keadaan Bung Karno,” tulis Wangsawidjaja dalam buku Mengenang Bung Hatta. Tapi untungnya tidak lama kemudian Bung Karno siuman.

”O o Hatta, kau ada di sini. Kau juga Wangsa,” ujar Bung Karno perlahan.

BACA JUGA: Sempat Tantang Novel Bamukmin Duel, Denny Siregar: Gak Jadi Deh, Gw Males Bulan Puasa Berantem

”Sebenarnya masih ada ucapan lisan yang dikatakan oleh Bung Karno kepada Bung Hatta. Tetapi, saya tidak tahu persis, karena ucapan Bung Karno terlalu pelan,” tutur Wangsa.

Dan itulah pertemuan terakhir dua bapak bangsa, yang selama puluhan tahun berjuang untuk mencapai kemerdekaan, tanpa peduli harus masuk dan keluar penjara dan diasingkan ke berbagai tempat. ”Suatu pertemuan yang amat mengharukan antara dua orang sahabat,” demikian tulis Wangsawijaya.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Pastor Lega Dikira Gak Jadi Diterkam Harimau, Ternyata Harimaunya Lagi Baca Doa Makan

Beberapa hari sebelum Bung Karno meninggal dunia, berita sakitnya itu dilaporkan oleh Ali Moertopo, Aspri Presiden kepada Pak Harto di Bina Geraha. Rupanya, waktu itu Ali Moertopo masih menunjukkan ketidaksenangannya kepada Bung Karno. ”Kalau ia meninggal pun saya tidak regret,” katanya kepada wartawan.

BACA JUGA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
> Humor Gus Dur: Perbedaan Muhammadiyah-NU, Muhammadiyah Ajarannya Merujuk ke Rasulullah, NU Ya Sama

> Podcast: Sejak Kapan Tradisi Membeli Baju Baru Lebaran di Indonesia Dimulai?

> Humor Gus Dur: Nasabah Protes Kartu ATM-nya Macet, Ternyata karena Dilaminating Kayak KTP

> Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja

> Humor Gus Dur: Anggota DPR Dipanggil Prof, Dikira Profesor Ternyata Provokator

> 3 Ulama Indonesia yang Jadi Imam di Masjidil Haram Mekkah

> Pendeta Saifudin Ibrahim Sebut Gus Dur tidak Pernah Sholat

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.p