Akal Bulus Kompeni Rebut Kampung Lebak Bulus dari Pribumi

Terminal Lebak Bulus. Sejarah nama Lebak Bulus tak lepas dari kontur wilayah dan fauna di sana.
Terminal Lebak Bulus. Sejarah nama Lebak Bulus tak lepas dari kontur wilayah dan fauna di sana.

KURUSETRA — Salam Sedulur… Banyak nama tempat dan kampung di Jakarta dan sekitarnya yang memiliki riwayat sendiri. Seperti nama Kelurahan Lebak Bulus, di Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. Sampai 1950-an, warga Jakarta Pusat menyebut Ragunan, Kemang, sampai Lebak Bulus sebagai tempat ‘jin buang anak’ karena saking terpencilnya.

Nama wilayah ini diambil dari kontur tanah dan fauna. Lebak berarti ‘lembah’ dan bulus adalah kura-kura yang hidup di darat dan air tawar. Jadi, tempat itu dapat dinamakan dengan lembah kura-kura. Pada zaman dulu di Kali Grogol dan Kali Pesangrahan yang mengalir di kawasan tersebut terdapat banyak kura-kura alias bulus.

BACA JUGA: Asal Usul Karet Tengsin dan Kebun Sirih: Tempat Healing Nyonya Belanda di Belakang Istana

Berdasarkan surat kepemilikan tanah yang dikeluarkan oleh yang berwenang di Batavia tertanggal 2 Sepember 1675, wilayah Lebak Bulus adalah milik Bapak Made dan Bapak Chandra yang dapat diwariskan. Bapak Made adalah seorang Jawa berpangkat letnan.

Karena tanahnya sangat subur, kawasan tersebut oleh Pak Made dijadikan sawah dan kebun. Namun Pak Made meninggal tanpa sebab pada Agustus 1720. Kuat dugaan dia mati dibunuh. Lewat akal bulus, tanah Pak Made diambil alih Kompeni untuk kemudian jatuh ke tangan orang-orang Eropa yang mengganti namanya menjadi Simplisitas.

BACA JUGA: Kebayoran Wilayah Penimbunan Kayu yang Gagal Dijadikan Bandara Internasional karena Perang Dunia II

Sekitar tahun 1789 kawasan tersebut tercatat sebagai milik Pieter Weelbeck yang pada 1803 tercatat sebagai pemiliknya. Pada peta yang diterbitkan Topografis Bureau 1900, di bagian barat daya kawasan itu masih tercantum lokasi rumah peristirahatan (landhuis) bernama Simplisitas. Lokasinya tidak begitu jauh dari penggilingan padi yang terletak di tepi sebelah timur Kali Pesangrahan.


Mendatangi kawasan Lebak Bulus sekarang ini, hampir tidak ditemui lagi daerah pedesaan yang sampai tahun 1960-an masih kita dapati. Kala itu daerah Lebak Bulus masih desa yang agak terpencil dan hubungan belum selancar sekarang. Waktu itu penduduknya sebagian besar petani dan penjual buah-buahan dengan cara pikulan. Kaum wanitanya banyak yang bekerja di Jakarta sebagai asisten rumah tangga.

Di wilayah itu sebelum dibangun stasiun MRT, ada Terminal Lebak Bulus. Seperti halnya terminal-terminal di Indonesia tindak kriminal kerap terjadi di terminal tersebut. Mulai dari percaloan sampai pencopetan.

BACA JUGA: Profil Dedi Mulyadi, Anggota DPR yang Digugat Cerai Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika

Akal bulus bisanya dipakai para penjahat kepada para penumpang bus antar kota. Tindak kriminal bahkan semakin bertambah ketika menjelang hari raya Lebaran. Karena itu, saban tahun setiap hari raya besar akan ada penambahan personel untuk mengantisipasi penumpang yang menjadi korban kejahatan.

Dari Lebak Bulus kita menuju ke Petamburan, Jakarta Pusat. Pada masa lalu, ketika rumah penduduk masih jarang, banyak ditumbuhi pohon jati. Suatu waktu terjadi peristiwa yang menjadi cikal bakal nama tempat ini. Yakni, meninggalnya seorang penaruh tambur daerah ini dan dimakamkan di bawah pohon jati, sehingga jadilah Jati Petamburan.

BACA JUGA: Download GB WhatsApp (GB WA) Versi September 2022: Aman, Mudah, dan Anti-banned

Pada awal abad ke-20 perusahaan pelayanan KPM yang memiliki ratusan armada kapal untuk domestik dan mancanegara membangun sebuah rumah sakit di sini. Karena pada 1950-an KPM dinasionalisasi menjadi Pelni, kini rumah sakit itu terkenal dengan RS Pelni.

BACA JUGA: SnapTik, Download Gratis Video TikTok tanpa Watermark: Mudah, Aman, Cepat

.

TONTON VIDEO PILIHAN:

.

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
>
Ruwatan, Tradisi Masyarakat Jawa untuk Bebaskan Manusia dari Dosa

> Download Lagu MP3 dari YouTube Pakai YouTube Premium: Mudah, Cepat, dan Legal

> Download Minecraft PE 1.19.11 Paling Baru di Sini: Legal, Aman, dan Cepat

> Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja

> FreeMP3Downloads: Gratis Download Lagu MP3 dan MP4, Cukup Ketik Judul Lalu Save di HP

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

> Download Lagu MP3 Gratis dari YouTube Pakai MP3 Juice Lalu Simpan di HP: Cepat dan Mudah

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.