Hilangnya Kemegahan Warisan Prancis di Kawasan Harmoni

Jalan Harmoni. Deretan gedung di Jalan Harmoni menjadi pusat warga Eropa berpesta. Foto: IST
Jalan Harmoni. Deretan gedung di Jalan Harmoni menjadi pusat warga Eropa berpesta. Foto: IST

CERITA ABAH: Artikel ini adalah warisan berupa tuturan dari sejarawan sekaligus wartawan senior (Almarhum) Alwi Shahab kepada kami dan kami tulis ulang. Selamat Menikmati.

KURUSETRA — Salam Sedulur… Deretan gedung yang sebagian masih tersisa sekarang merupakan kawasan Harmoni, Jakarta Pusat. Foto ini diabadikan pada akhir abad ke-19 saat Batavia hanya berpenduduk 116 ribu jiwa.

Tidak hanya tingkat kependudukan di lingkungan orang Eropa yang rendah, tapi suasana serupa juga terdapat di perbatasan bagian selatan kota yang kala itu tidak melampaui Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Kala itu, Batavia sebagai ibu kota koloni Hindia Belanda lebih bersuasana pedesaan dibandingkan kota industri dan pelabuhan Surabaya yang berpenduduk 147 ribu jiwa dan berirama hidup lebih cepat.

BACA JUGA: Mengapa Orang Muhammadiyah tidak Mudah Tertipu Dukun?

Dewasa ini, kita harus bersusah payah berkendaraan dari Harmoni (kini Jalan Majapahit) ke Glodok melewati Jalan Gajah Mada (dulu Molenvliet West) akibat macetnya yang kagak ketolongan. Namun, dalam foto, betapa lenggangnya jalan ketika itu.

Harmoni berdekatan dengan Monas yang pada masa Prancis dijuluki Champs de Mars. Lalu, berganti jadi Koningsplein (Lapangan Raja) saat kekuasaan Belanda dipulihkan. Tapi, rakyat menyebutnya Lapangan Gambir.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Pelaku Bom Bunuh Diri Bukan Mati Syahid, Tapi Mati Sakit

Berkat kekuasaan Prancis (1808-1812), Batavia memiliki daerah Prancis, termasuk kawasan Harmoni. Warga Prancis juga tinggal di Risjwijk Straat (berasal dari kata risjk [persawahan] dan wijk [lapangan luas]). Kala itu, Risjwijk merupakan daerah pinggiran Saint Honore Kota Batavia.

Di paling ujung deretan pertokoan, terdapat penjahit terkenal Oger Freres (Oger Bersaudara). Di sini, orang bisa mendapatkan busana mengikuti model terbaru dari Paris (gedungnya kini ditempati oleh Biro Perjalanan Natour).

BACA JUGA: SssTiktok, Download Video TikTok tanpa Watermark: Gratis, Cepat, dan Mudah


Wilayah Prancis di Harmoni.
Wilayah Prancis di Harmoni.

Menurut pengarang Prancis, Bernard Dorleans, dalam buku Orang Prancis dan Orang Indonesia Abad XVI sampai XX, di Harmoni dan sekitarnya pada masa itu, masyarakat dapat membeli kue, sepatu, dan berbagai barang yang berasal dari Prancis. Di dekatnya, terdapat Hotel des Indes yang pada abad ke-19 muncul makanan risttafel yang termasyhur, yang sehari-hari jadi makanan orang Eropa.

Beberapa puluh tahun kemudian, abad ke-20, yang dikenal sebagai zaman keemasan oleh orang Eropa sebagai zaman tempo doeloe. Di ujung jembatan Harmoni yang berbelok ke arah Jalan Juanda dan Jalan Veteran, terdapat patung Hermes, dewa perniagaan Yunani, yang menunjukkan daerah ini sebagai pusat perdagangan dan perniagaan. Karena pernah dicuri, duplikat patung itu kini disimpan di Museum Sejarah DKI Jakarta.

BACA JUGA: Operasi Petrus Berantas Judi dan Preman: Mayat Ditemukan dalam Karung

Charles Worter, seorang wisatawan Inggris yang bertamasya ke Batavia (1852), menyebutkan, kehidupan elite Eropa dan Belanda penuh glamour. Wanitanya senang menggunakan dari sutra yang didatangkan dari pusat mode Paris.

.

TONTON VIDEO PILIHAN:

.

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
>
Download Minecraft PE 1.19.11 Paling Baru di Sini: Legal, Aman, dan Cepat

> Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja

> Bolehkah Makan Nasi Berkat dari Acara Tahlilan? Halal Bisa Jadi Haram

> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah

> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.