Lima Granat Meledak di Cikini Bikin Soekarno Nyaris Mati

Presiden Soekarno. Presiden Soekarno lolos dari maut setelah menjadi target pembunuhan di Cikini pada 30 November 1957.
Presiden Soekarno. Presiden Soekarno lolos dari maut setelah menjadi target pembunuhan di Cikini pada 30 November 1957.

KURUSETRA — Salam Sedulur… Indonesia baru saja lahir setelah pembacaan Proklamasi pada 17 Agustus 1945 dikumandangkan dan tersebar ke seantero negeri. Sebagai negara yang baru menetas, Indonesia belum memiliki banyak fasilitas, termasuk kendaraan dinas untuk presiden dan wakil presiden.

Menyadari hal tersebut, Sudiro, seorang pejuang, berinisiatif mencarikan mobil untuk presiden pertama RI, Ir Soekarno. Sudiro mengetahui ada sebuah mobil limousin merek Buick besar yang dapat memuat tujuh orang dan dinilai cocok sebagai kendaraan dinas presiden.

BACA JUGA: Sakralnya Lagu Indonesia Raya Karya WR Soepratman

Mobil itu merupakan sedan paling besar dan cantik di Jakarta, dilengkapi korden di kaca belakangnya. Mobil buatan General Motor, Amerika Serikat, tahun 1939, itu milik Kepala Jawatan Kereta Api Jepang.

Namun persoalan kecil begitu tidak membuat pusing Sudiro. Diam-diam dia pergi berburu mobil dan mendapati kendaraan itu ada dalam garasi. Kebetulan Sudiro mengenal pengemudinya dan berkata padanya, ”Heh, saya minta kunci mobilmu.”

”Kenapa?” jawab sang sopir.

”Karena saya bermaksud hendak mencurinya untuk presidenmu.”

BACA JUGA: Sate Ayam Rayakan Kemerdekaan, Mobil Limosin Rampasan untuk Kendaraan Kepresidenan

Lalu, Sudiro memberi uang pada sopir itu dan menyuruhnya segera pulang ke kampung halamannya di Kebumen, Jawa Tengah. Si sopir langsung memberikan kunci mobilnya kepada Sudiro. Sejak saat itu, Presiden Soekarno memiliki sebuah mobil kepresidenan yang diberi plat REP 1.

Pada saat pusat pemerintahan RI pindah ke Yogyakarta, mobil REP 1 dibawa serta. Pada tanggal 19 Mei 1979, mobil ini diserahkan oleh Kepala Rumah Tangga Kepresidenan pada Dewan Harian Nasional 45. Kini, mobil tersebut disimpan di Museum Joang 45 di Menteng Raya 31, Jakarta Pusat.

BACA JUGA: Download Lagu (MP3) dari Video YouTube Gratis Sepuasnya Pakai MP3 Juice: Mudah dan Cepat

Bersebelahan dengan REP 1, terdapat mobil REP 2, yang selalu digunakan Bung Hatta dalam kedudukannya sebagai wakil presiden. Bung Hatta memperoleh hadiah mobil tersebut dari seorang pengusaha terkenal kala itu, Djohan Djohor, paman Bung Hatta.


Mobil pertama Presiden RI. Mobil limousin merek Buick yang menjadi kendaraan dinas Presiden RI. Foto: IST.
Mobil pertama Presiden RI. Mobil limousin merek Buick yang menjadi kendaraan dinas Presiden RI. Foto: IST.

Di sebelah kiri mobil Bung Hatta, terdapat mobil merek Imperial yang digunakan Presiden Soekarno dan kedua anaknya: Guntur dan Megawati. Mereka menghadiri lustrum ke-3 Yayasan Perguruan Cikini di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, pada 30 November 1957.

Malam itu diadakan keramaian dengan hiasan balon, racikan kertas warna-warni yang ditaburkan, musik, nyanyian, lelang dan beberapa pertunjukan seni. ”Sekitar 500 tamu serta pengajar, anak-anak, dan ribuan penonton berdiri di dalam hujan pada pukul 08.55 ketika kami turun tangga yang sempit dari tingkat kedua gedung tempat keramaian berlangsung,” kata Bung Karno.

Saat Bung Karno dikerumi anak-anak dan akan segera meninggalkan ruangan menuju ke mobilnya, tiba-tiba terdengar bunyi ledakan. Kemudian dari sebelah kiri gedung dilemparkan sebuah granat lagi. Sebuah granat yang dilemparkan dari jarak lima meter menembus mesin mobil, menghancurkan kaca depan, menyobek-nyobek bagian dalam mobil menjadi serpihan dan meledakkan dua bannya.

Ajudan Presiden, Mayor Sudarto, segera menarik tangan Bung Karno dan mereka lari menyeberangi jalan. Saat Bung Karno terjatuh, ledakan kelima mengenai kakinya dan merobek paha seorang perwira, yang melindungi Bung Karno dengan tubuhnya.

Dalam peristiwa percobaan pembunuhan terhadap Bung Karno itu, sembilan orang meninggal dan 55 luka berat. Menurut Bung Karno, pelakunya yang berjumlah empat orang adalah anggota gerombolan DI/TII pimpinan Kartosuwiryo.

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
> Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja

> Bolehkah Makan Nasi Berkat dari Acara Tahlilan? Halal Bisa Jadi Haram

> Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"

> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah

> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU

> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.