Ketua Muhammadiyah: Kalau Semua Amal Dipamerkan di Medsos, Malaikat Raqib dan Atid Tugasnya Apa?

Media Sosial. Di zaman fitnah ini, juga rawan menjadikan penceramah terpeleset karena dua sifat, yaitu ujub dan riya. Foto: Republika.
Media Sosial. Di zaman fitnah ini, juga rawan menjadikan penceramah terpeleset karena dua sifat, yaitu ujub dan riya. Foto: Republika.

KURUSETRA — Salam Sedulur.. Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ustadz Fathurrahman Kamal khawatir dengan adanya media sosial karena media-media tersebut banyak amal kebajikan yang disombongkan. Ustadz Fathur berseloroh, jika semua amal yang dikerjakan ditulis dan dipublish di media sosial maka pertanyaannya adalah malaikat Raqib dan Atid tugasnya sekarang apa, karena tugas mencatat amal sudah diwakili oleh media sosial.

Contohnya adalah pengajian-pengajian yang diselenggarakan lalu dipublish di medsos dan media digital lain. Semua amal kebajikan yang dilakukan tercatat di memori-memori perangkat digital. Di zaman fitnah ini, juga rawan menjadikan penceramah terpeleset karena dua sifat, yaitu ujub dan riya.

BACA JUGA: Gratis Download Lagu dari Video YouTube dan TikTok Pakai YTMP3, Anti Ribet, Cepat, dan Aman

Padahal, ikhlas sebagai lawan dari sifat ujub atau ria/sombong merupakan ‘benteng tebal’ yang menahan manusia dari godaan syetan. Namun, karena dominannya sifat sombong pada diri manusia, menyebabkan benteng pertahanan manusia dari godaan syetan mudah jebol.

“Pagi-pagi bikin status, tahajud dulu bro. Apa yang tidak diriakan oleh orang ?, kita di Muhammadiyah juga bisa kena penyakit ini pak," kata Fathur di acara Pengajian Ahad Pon yang diadakan PDM Kudus, Ahad (31/7/2022) seperti dinukil dari Muhammadiyah.or.id.

BACA JUGA: Profil Marcel Pesulap Merah yang Berseteru dengan Gus Samsudin karena Bongkar Trik "Kesaktian" Dukun


Dosen Fakultas Agama Islam UMY ini menjelaskan, ujub merupakan kebanggan diri yang ada di dalam hati dan tidak diucapkan. Sementara ria merupakan bangga dan pamer terhadap orang lain. Yang satu bersifat intrapersonal ke dalam yang ria itu bersifat interpersonal.

Karena itu, ia mewanti-wanti warga Muhammadiyah supaya tidak terjangkit penyakit ini. Menurutnya, warga Muhammadiyah yang gemar sholat, berzakat, puasa, dan shadaqah harus berhati-hati, dan takutlah jika di hatinya terdapat penyakit ini.

BACA JUGA: Download Lagu dari Video Youtube Ubah Jadi MP3 Pakai MP3 Juice: Gratis, Cepat, dan Mudah

Fathurrahman mengingatkan semua yang telah dilakukan dapat dilakukan oleh gerakan lain. Maka, Warga Muhammadiyah tidak boleh berhenti di sini.

“Cuma yang ingin saya ingatkan adalah apakah kita berhenti di situ, berbangga sebagai ormas yang paling besar? Tetapi jangan sampai kesyukuran yang kita sebut tasyakur itu kemudian berbungkus secara sembunyi-sembunyi, di situ ada ujub di situ ada ria," kata Fathur.

BACA JUGA: Preman-Preman dan Bandar Narkoba Kelas Teri Ditangkap, Kok Bandar Utama tak Tersentuh?

Dia khawatir jika syukur atas nikmat ini di dalamnya tersembunyi dua sifat tersebut, sebab bisa menjadikan semua amal kebajikan yang dilakukan oleh Muhammadiyah menjadi sia-sia. Kembali Fathur mengingatkan agar warga Muhammadiyah menghindari dua sifat tersebut.

JANGAN LEWATKAN ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
> Humor Gus Dur: Jenderal Orba Menang Lomba Tebak Umur Mumi, Caranya Dipukulin Sampai Ngaku Sendiri

> Sejarah Sumpit yang Diharamkan Dipakai Umat Islam untuk Makan

>Tak Perlu Pakai Pawang, Begini Cara Muhammadiyah Cegah Hujan

> Pawang Hujan Mandalika, Ustadz Khalid Basalamah: Pawang Hujan Itu Dukun, Haram Hukumnya dalam Islam

> Humor Gus Dur: Gara-Gara Dikirimi PSK, Gus Dur Terpaksa Tidur di Sofa

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.