Citayam Tanah Para Jawara: Kisah Heroik Tole Iskandar dan Legenda Raden Sungging Melawan Belanda

Tentara Belanda (Ilustrasi). Citayam memiliki setumpuk cerita heroik, seperti Tole Iskandar dan legenda Raden Sungging. Foto: IST.
Tentara Belanda (Ilustrasi). Citayam memiliki setumpuk cerita heroik, seperti Tole Iskandar dan legenda Raden Sungging. Foto: IST.

KURUSETRA — Salam Sedulur… Citayam tanah legenda para jawara. Dari tanah Citayam, perjuangan melawan kekejaman kolonial Eropa juga bergejolak. Contohnya Belanda yang dibatu Inggris dan sekutu menginvasi besar-besaran Depok pada 16 Juni 1946. Masyarakat Citayam bergejolak, teriakan perlawanan diserukan salah satunya oleh Tole Iskandar.

Tole Iskandar adalah yang memimpin rakyat Citayam melawan pasukan Gurkha. Bersama Laskar Rakyat Depok atau Kelompok 21, bergabung dengan Batalion I Depok. Tole Iskandar dan pasukannya juga terlibat pertempuran dengan pasukan Gurkha di Pabuaran dan Bojonggede.

Kelompok 21 pertama kali dibentuk pria yang lahir di Gang Kembang, Ratu Jaya, Depok, pada September 1945 di sebuah rumah di Jalan Citayam, sekarang bernama Jalan Kartini. Saat itu mereka hanya punya empat pucuk senjata peninggalan tentara Jepang untuk melawan Belanda. Tole Iskandar yang saat itu masih berusia 25 tahun dengan pangkat Letnan Dua akhirnya gugur di daerah perkebunan (Onderneming) Cikasintu, Sukabumi. Berkat jasanya, Tole Iskandar kini diabadikan menjadi nama jalan di Depok.

BACA JUGA: Megahnya Hotel der Nederlanden, Hotel di Batavia yang Populer Hingga Eropa

Tak hanya Tole Iskandar, Citayam juga punya sosok pahlawan lain yang melegenda bernama Raden Sungging. Tokoh kharismatik masyarakat di sekitar Citayam dan Depok itu juga memimpin rakyat melawan penjajah.

Raden Sungging digambarkan sebagai sosok ulama berperawakan kecil, janggut panjang, dengan sorban hijau yang selalu tampil membakar semangat rakyat untuk melakukan perlawanan. Ada dua versi asal usul Raden Sungging. Versi pertama Raden Sungging disebut berasal dari Mataram, versi kedua dia berasal dari Demak.

BACA JUGA: Download, Simpan dan Ubah Video YouTube Jadi Lagu (MP3) di HP, Pakai YTMP3 Saja, Begini Caranya

Namun yang pasti Raden Sungging disebut memiliki karomah dan ilmu kedigjayaan tinggi. Raden Sungging disebut memiliki sebilah keris yang dipakainya memimpin rakyat melawan penjajah hingga ke Jatinegara dan Bekasi.

Sayangnya, Raden Sungging tertangkap penjajah dan dihukum mati. Kehilangan pemimpin membuat pasukannya kembali ke Citayam dan Depok.

Raden Sungging diceritakan bangkit dari kubur.. baca di halaman selanjutnya.


BANGKIT DARI KUBUR
Karomah Raden Sungging terlihat saat sebelum eksekusi dia mengajukan permintaan terakhir untuk disediakan makanan, minuman, dan rokok favorit. Namun selesai makan dan mau diekeskusi Raden Sungging tiba-tiba meninggal dunia yang membuat semua pejabat Belanda terkejut.

Jenazahnya pun dikubur dan makam Raden Sungging dijaga selama satu pekan untuk menghindari kemungkinan perlawanan dari para pengikutnya. Setelah sepekan, pasukan Belanda yang ditugaskan menjaga makam muncul keanehan. Dari tuturan rakyat, Raden Sungging disebut bangkit dari kuburnya dan berjalan menuju Citayam.

Raden Sungging pun kembali memimpin rakyat melawan penjajah. Ancaman dari Raden Sungging dan pasukannya membuat Belanda gentar dan sempat mundur dari Depok. Sampai akhirnya Raden Sungging wafat dan dimakamkan di daerah Pondok Terong, Pancoran Mas, Depok.

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
> Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja

> Bolehkah Makan Nasi Berkat dari Acara Tahlilan? Halal Bisa Jadi Haram

> Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"

> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah

> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU

> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.