
KURUSETRA — Salam Sedulur… Twitter dalam beberapa hari terakhir menjadi gelanggang perang seorang penggemar fanatik K-Pop yang ingin melaporkan orang yang menghina idolanya ke polisi. Sikap ini pun dinilai berlebihan, apalagi dia sampai membawa-bawa kapolda, tentara, aktivis HAM, sampai politikus Golkar.
Ulama muda nan karismatik, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menyampaikan pesan untuk seluruh fans fanatik K-Pop untuk tidak bersikap berlebihan terhadap idolanya. Sebab menurut Gus baha, sesuatu yang berlebihan tidak baik karena risikonya akan mudah kecewa.
BACA JUGA: Di Mana Allah? Begitu Dekat, Ada di Mana Saja, atau Bersemayam di Langit (Arsy)?
Tidak bisa dipungkiri industri hiburan Korea memang menyebar ke seluruh dunia. Sayangnya, banyak di antara fans K-Pop bersikap terlalu berlebihan hingga seperti mengkultuskan idolanya.
Gus Baha ketika mengisi acara di Narasi TV, Shihab & Shihab yang tayang di kanal YouTube Najwa Shihab pada Jumat, 31 Juli 2020, ditanya netizen tentang bolehkah seseorang ngefans K-Pop secara berlebihan.
BACA JUGA: Nabi Muhammad Itu NU Apa Muhammadiyah?
"Mohon pendapatnya tentang seseorang yang menjadi fans K-Pop fanatik atau ngefans banget sama idolanya. Apakah itu tidak apa-apa, atau sebaiknya jangan?" kata Najwa Shihab membacakan pertanyaan netizen.
"Iya pasti jawabannya 'jangan'. Kalau apa-apa berlebihan pasti tidak baik, karena nanti risikonya gampang kecewa," kata Gus Baha.
BACA JUGA: UAS Dideportasi, Teringat Gus Dur yang Marah ke PM Singapura karena Sebut Indonesia Sarang Teroris

Prof Quraish Shihab pun menambahkan jawaban dari Gus Baha. Prof Quraish Shihab, memberikan contoh sikap berlebihan dalam mengidolakan sosok pada zaman Nabi Muhammad SAW.
"Itu dari dulu begitu. Ada orang-orang yang terlalu ngefans pada Nabi sampai begitu ada berita Nabi meninggal, dia murtad karena berlebihan," kata Prof Quraish Shihab.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Romo Ledek Kiai Dilarang Makan Daging Babi, Kiai Balas Romo Kok Gak Boleh Menikah
Prof Quraish pun menyampaikan pesan untuk tidak menilai sesuatu berdasarkan unsur materi. "Jangan menilai sesuatu karena orangnya. Nilai sesuatu berkat substansi yang ada padanya," ucap dia.
BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
> Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"
> Humor Gus Dur: Orang Jepang Sombong Mati Kutu di Depan Sopir Taksi
> Rektor ITK Singgung Manusia Gurun, Teringat Humor Gus Dur Tentang Unta Hewan Gurun yang Pendendam
> Kiai Tampar Anggota Banser: Kiai Gak Dijaga Malah Gereja yang Dijaga!
> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah
> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU
> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama
> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab
> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan
> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.
