
KURUSETRA — Salam Sedulur… Tidak jarang ada umat Islam yang bertanya tentang keberadaan Allah. Di manakah Allah, apakah begitu dekat, ada di mana saja, atau bersemayam di langit? Untuk mendapatkan jawabannya, mari Sedulur simak penjelasannya seperti dinukil dari situs resmi Muhammadiyah.or.id.
Dalam Alquran, ayat-ayat yang menyebutkan Allah bersemayam di atas ‘Arsy diulang sebanyak 8 kali. Rinciannya adalah ada di Surah Yunus (10): 3, ar-Ra’d (13):2, Thaha (20):5, al-Furqan (25):59, al-Qasas (28):14, as-Sajdah (32): 4, Fushilat (41): 11, an-Najm (53): 6 dan al-Hadid (57): 4. Adapun ayat-ayat yang menunjukkan Allah adalah dekat disebutkan dalam Alquran sebanyak 5 kali, yakni di Qaf (50): 16, al-Baqarah (2): 186, Hud (11): 61, Saba’ (34): 50 dan al-Waqi’ah (56): 85.
BACA JUGA: Bacaan Dzikir Pagi Pembuka Pintu Rezeki dan Keberkahan dari Allah
Jika dilihat secara sepintas, seakan-akan ayat-ayat tersebut bertentangan antara ayat yang menyatakan Allah adalah jauh (di langit), dan ayat yang menyatakan Allah adalah dekat. Sebenarnya ayat-ayat tersebut tidaklah bertentangan, sebab dapat dikompromikan antara satu ayat dengan ayat lainnya.
'Arsy, para ahli bahasa mengartikan ‘Arsy sebagai singgasana, bangunan, istana atau tahta. Kata tersebut berasal dari ‘arasya – ya’rusyu, yang berarti membangun.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Kiai Bilang Semua Milik Allah, Santri Tanpa Izin Sembelih Kambing Kiai
Para ulama berbeda pendapat mengenai makna ‘Arsy; Rasyid Ridha dalam tafsirnya menjelaskan ‘Arsy adalah pusat pengendalian segala persoalan semua makhluk Allah subhanahu wa ta’ala di alam semesta. Gambaran fisik ‘Arsy, merupakan hal gaib yang tiada seorang pun dapat mengetahuinya, kecuali Allah, di mana letaknya dan berapa besarnya.

Masalah ‘Arsy telah lama menjadi topik pembicaraan yang kontroversial, apakah ‘Arsy itu bersifat material ataukah bersifat immaterial. Hal ini terjadi karena tidak ada penjelasan rinci baik dalam Alquran maupun dalam al-Hadits.
Alquran hanya menjelaskan al-’Arsy adalah singgasana. Karena itu Sedulur, Majelis Tarjih Muhammadiyah berpendapat kita wajib menyakini keberadaannya, yang hakikatnya hanya diketahui Allah, kita tidak perlu mencari-cari seberapa besarnya dan seberapa jauhnya atau tingginya.
BACA JUGA: Nabi Muhammad Itu NU Apa Muhammadiyah?
Allah memang beristiwa’ atau bersemayam di atas ‘Arsy, dan kita wajib beriman kepada-Nya dengan tidak perlu bertanya-tanya bagaimana dan di mana. Adapun yang dimaksud dengan qarib (dekat) ialah: Bahwa Allah mengetahui segala sesuatu, Dia mendengar perkataan manusia, dan melihat segala macam perbuatannya, tidak ada hijab antara Allah dan manusia, tiada perantara atau wali yang menyampaikan doa’a mereka kepada Allah, tiada yang membantu-Nya dalam mengabulkan permohonan manusia kepada-Nya, Allah akan mengabulkan doa manusia tanpa perantara seorang pun, apabila sesorang berdoa kepada-Nya, sebab Allah-lah yang menciptakannya, Dia Maha Mengetahui segala apa yang ada dalam hati setiap orang.
Demikianlah yang dimaksud dengan “aqrabu ilaihi min hablil warid”. (lebih dekat kepadanya daripada urat leher) yang disebutkan dalam Surah Qaf (50): 16. Maka jelaslah, bahwa ayat-ayat tersebut tidak bertentangan antara ayat yang menyatakan bahwa Allah bersemayam di atas ‘Arsy, dengan ayat yang menyatakan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala sangat dekat dengan kita.
BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
>Rasulullah Gunakan Rukyat, Mengapa Muhammadiyah Memakai Hisab? Ini 9 Alasannya
> Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"
> Humor Gus Dur: Orang Jepang Sombong Mati Kutu di Depan Sopir Taksi
> Rektor ITK Singgung Manusia Gurun, Teringat Humor Gus Dur Tentang Unta Hewan Gurun yang Pendendam
> Kiai Tampar Anggota Banser: Kiai Gak Dijaga Malah Gereja yang Dijaga!
> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah
> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU
> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama
> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab
> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan
> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.
