
KURUSETRA — KH Abdur Rozaq Fachruddin mungkin satu dari sedikit ulama Muhammadiyah yang tidak punya gelar akademik mentereng. Pak AR yang menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah terlama yakni dari 1968 sampai 1990 itu menyimpan cerita sedih tentang cita-citanya yang tidak pernah tercapai.
Meski sedih, Pak AR yang terkenal sebagai sosok bersahaja, tetap menceritakan kisahnya dengan balutan humor. Dikutip dari buku Pak AR Sang Penyejuk oleh Syaifudin Simon terbitan pertama tahun 2018, Pak AR bercerita saat berceramah di hadapan jamaah sholat tarawih Ramadhan di Gelanggang Mahasiswa UGM, Yogyakarta sekira tahun 1980-an.
BACA JUGA: Gara-Gara Pak AR, Ratusan Orang NU Sholat Tarawih Cara Muhammadiyah
Dalam ceramah Tarawih itu, Pak AR kepada jamaah yang mayoritas mahasiswa mengaku menyesal tidak bisa melanjutkan sekolah sampai universitas hingga mendapatkan gelar. Sepertinya, Pak AR bercerita kisah itu untuk menyesuaikan diri dengan civitas akademika UGM. Sebab umumnya pengisi slot khutbah Tarawih adalah para tokoh yang memiliki gelar akademik mentereng. Sedangkan Pak AR sendiri tidak memiliki gelar apa pun.
“Saya sebetulnya ingin kuliah seperti kalian. Beruntunglah kalian yang bisa mengenyam pendidikan tinggi, apalagi di UGM, universitas terbesar di Indonesia,” kata Pak AR. Dirinya lantas mengenang ketika bertugas di Semarang, dirinya sudah mendaftar kuliah tetapi gagal.
BACA JUGA: Doa Setelah Sholat Tarawih dan Witir dalam Tulisan Arab, Latin, Serta Artinya
“Saya mendaftar jadi mahasiswa Universitas Sultan Agung (Unisula). Saya ikuti prosedur seperti mengisi pendaftaran dan mengikuti tes masuk. Setelah hasil tes diumumkan ternyata nama saya tidak ada,” ujar lulusan pesantren itu.
“Saya tidak lulus tes, sedih sekali. Saya tidak bisa melanjutkan kuliah,” tutur Pak AR.

Tak lama setelah hasil tes masuk Perguruan Tinggi keluar, Pak AR mengaku mendapatkan surat panggilan dari Rektor Unisula. Dia pun mengaku was-was untuk menghadap, khawatir telah melakukan kesalahan. Tapi karena merasa tak pernah berbuat pelanggaran, dirinya pun datang menghadap.
Setelah bertemu, Rektor menanyakan apa benar Pak AR yang saat itu adalah Ketua Umum PP Muhammadiyah itu mendafar jadi mahasiswa Unisula. “Benar. Saya memang ingin kuliah, pak rektor,” jawab Pak AR.
BACA JUGA: Gus Baha: Yang Mengharamkan Sebut Rokok Itu Kencingnya Setan
Mendengar jawaban Pak AR, Rektor justru memberi jawaban mengejutkan kepadanya. Rektor malah meminta Pak AR menjadi dosen mata kuliah Agama Islam.
Rektor bahkan mengatakan telah mengadakan rapat dengan jajaran dosen untuk keputusan ini. Pak AR pada awalnya menolak, tapi setelah mendengar keterangan itu, beliau sadar ia tidak mungkin menghindari amanah tersebut.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Penggali Kubur Semangat Injak-Injak Kuburan Orang Kaya karena Dendam Pernah Disakiti
“Pak Rektor, saya ingin kuliah, bukan jadi dosen,” tolak pak AR
“Ya saya tahu, tapi Unisula ingin Pak AR jadi dosen di sini,” kata Pak AR menirukan jawaban sang rektor sembari tertawa.
“Begitulah nasibku anak-anak. Ingin kuliah malah diminta jadi dosen. Akhirnya saya tidak jadi kuliah dan nasibnya seperti ini. Tidak punya gelar,” katanya sambil tertawa yang spontan diikuti oleh gelak tawa para jamaah tarawih yang terpingkal pingkal mendengar penuturannya.
BACA JUGA: Asal Usul Nama-Nama Tempat di Jakarta: Dari Ancol Sampai Kampung Ambon
Selama menjadi dosen di Unisula, kabarnya ruang kuliah Pak AR juga selalu penuh oleh mahasiswa. Karena di antara mereka banyak yang tidak sedang mengambil mata kuliah agama Islam, namun menyempatkan diri ikut bergabung menyimak kuliah dari Pak AR.
BACA JUGA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
> Tobatnya Nyai Dasimah: Berhenti Jadi Simpanan Pejabat karena Takut Hukum Nikah Beda Agama
> Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja
> Humor: Gus Dur-Megawati Pasangan Ideal, Presidennya tak Bisa Melihat, Wapresnya tidak Bisa Ngomong
> Apakah Mencicipi Makanan Membatalkan Puasa?
> Karena Kurang Biaya, Pemerintah Hindia Belanda Batalkan Rencana Pemindahan Ibu Kota
> Siapa Sebenarnya Siti Latifah Herawati Diah, Sampai-Sampai Sosoknya Jadi Google Doodle
> Gus Baha: Rokok Haram, Tapi…
> Haramkan Bekerja di Perusahaan Rokok, Ustadz Khalid: Sampai Kapan Anda Mau Makan yang Haram
TONTON VIDEO PILIHAN UNTUK ANDA:
.
.
CEK DAN SIMPAN JADWAL PUASA RAMADHAN DARI KURUSETRA:

.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.
