
KURUSETRA — Salam Sedulur… Budayawan sekaligus dalang Sujiwo Tejo ditanggap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam acara pembukaan Konsolidasi Nasional dan Bimteknas Pimpinan Fraksi PKS se-Indonesia. Di acara yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Rabu (23/3/2022) itu, Sujiwo Tejo berterima kasih kepada PKS karena sudah menanggap wayang kulit yang diharamkan.
"Saya terima kasih kepada PKS yang akan menampilkan barang haram ini (wayang)," ujar Sujiwo Tejo dalam sebuah video yang tayang di channel Youtube PKS.
BACA JUGA: Sujiwo Tejo: Babi Saja Buatan Tuhan Diharamkan, Apalagi Wayang Buatan Manusia
Pengharaman wayang memang sempat menimbulkan polemik menyusul tudingan kepada Ustadz Khalid Basalamah yang disebut mengharamkan wayang. Padahal, Ustadz Khalid sama sekali tidak pernah menyatakan atau mengeluarkan fatwa haram terhadap wayang kulit.
Karena itu, Sujiwo Tejo berkata pernyataanya soal pengharaman wayang hanya guyonan semata. "Guyon, guyon, karena Ustadz (Khalid) Basalamah gak pernah ngomong gitu (wayang haram). Saya sudah lihat," kata Sujiwo Tejo yang pada acara itu memakai beskap berwarna jingga yang dipadu kain batik dan belangkon putih, sama seperti warna PKS.
BACA JUGA: Sujiwo Tejo: Babi Saja Buatan Tuhan Diharamkan, Apalagi Wayang Buatan Manusia
Dalam acara itu Sujiwo Tejo menjelaskan akan membawakan lakon ‘Brajadentist Mbalelo’. Ia pun menyinggung sejumlah isu yang sedang ramai dibicarakan masyarakat. Termasuk isu politk.
Seperti wacana penundaan pemilu 2024. Dia mengajak dialog Presiden PKS Ahmad Syaikuh dengan menanyakan sikap PKS terkait wacana penundaan pemilu.
BACA JUGA: Sujiwo Tejo: Yang Belain Wayang Mungkin Hanya Ingin Gaduh
“Sikap PKS gimana, Pak?”, tanya Sujiwo.
“PKS tegas menolak penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden karena melanggar konstitusi”, jawab Syaikhu.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Sujiwo Tejo Sebut Permadi Istrinya Banyak, Itu yang Ketahuan
Sujiwo menanggapinya dengan memberi perumpamaan soal kepala dan peci yang kekecilan. Tanggapan itu secara implisit mengkritik rencana perubahan konstitusi untuk menambah masa jabatan Presiden.
“Kalau kepala itu diibaratkan sebagai konstitusi, dan peci itu adalah kebutuhan. Saat kebutuhan itu tidak lebih besar, tidak cukup di kepala, maka apakah konstitusinya (kepala) yang harus dikecilkan (diubah)?” ujar Sujiwo.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Orang Arab Keterlaluan, Mosok "Begituan" di Tempat Suci
Ahmad Syaikuh mengucapkan terima kasih Sujiwo Tejo yang telah berkenan kembali mengisi acara PKS dan menyajikan pertunjukkan yang sarat nilai dan pesan moral. “Kami berterima kasih kepada Mbah Tejo yang sudah memberikan pencerahan kepada kader PKS, bagaimana kader-kader PKS juga harus memahami budaya. Karena dulu, Wali Songo juga menjadikan budaya, khususnya wayang seperti itu, bukan hanya sebagai sebuah tontonan semata, melainkan tuntunan," kata Syaikhu.
BACA JUGA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
> Sama-Sama Ditolak GP Ansor dan Bermarga Basalamah, Apakah Ustadz Khalid dan Ustadz Syafiq Kakak Adik
> Humor Gus Dur: Kiai Sepuh Kelelahan Diajak Istrinya Maraton "Bunuh Orang Kafir" di Malam Pertama
> Siapa Sebenarnya Sarinah, Sampai-Sampai Namanya Jadi Nama Mal Pertama di Indonesia
> Humor Gus Dur: Diperintahkan Kiai Puasa Satu Tahun, Malah Puasa Setengah Hari
> Sujiwo Tejo: Indonesia Mayoritas Muslim Kenapa Harus Ada Logo Halal, Tapi Enggak Ada Logo Haram?
> Setelah Wayang, Kini Nasi Padang yang Diharamkan> Humor Gus Dur: Cak Nun Batal Temani Soeharto Tobat Gara-Gara Dikerjain Gus Dur
TONTON VIDEO PILIHAN UNTUK ANDA:
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.
